Meta Gelontorkan Dana Fantastis untuk Buru Talenta AI Top Dunia
Meta Platforms, di bawah kepemimpinan Mark Zuckerberg, tengah gencar melakukan ekspansi di bidang kecerdasan buatan (AI). Langkah ini diambil sebagai respons terhadap perkembangan pesat AI generatif, khususnya setelah kemunculan ChatGPT yang fenomenal. Zuckerberg secara pribadi terlibat dalam upaya membentuk tim AI elite yang bertujuan untuk menciptakan sistem AI super cerdas, melampaui kapabilitas manusia.
Untuk mewujudkan ambisi tersebut, Zuckerberg dilaporkan mengundang sejumlah pakar AI terkemuka ke kediamannya di Lake Tahoe dan Palo Alto, California. Ia berencana merekrut sekitar 50 ahli AI dan telah merenovasi kantor di Menlo Park untuk mengakomodasi tim AI baru ini. Kabarnya, Meta mengalokasikan dana investasi yang sangat besar untuk mendukung proyek ambisius ini.
Zuckerberg menunjukkan keterlibatan langsung dalam proyek ini karena merasa kurang puas dengan perkembangan Llama 4, model bahasa besar (LLM) terbaru yang dikembangkan Meta. Untuk menarik talenta-talenta terbaik di bidang AI, Meta menawarkan kompensasi yang sangat kompetitif.
Menurut pengamat industri Deedy Das, Meta menawarkan gaji yang sangat tinggi untuk merekrut tim AI tersebut. Das mengungkapkan bahwa Zuckerberg secara pribadi bernegosiasi dengan para kandidat, menawarkan gaji hingga USD 10 juta per tahun bagi mereka yang bekerja di laboratorium AI besar. Tawaran ini dinilai sangat fantastis dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Gaji sebesar USD 10 juta per tahun setara dengan sekitar Rp 162 miliar per tahun atau Rp 13,5 miliar per bulan. Besaran gaji ini disesuaikan berdasarkan pengalaman dan keahlian masing-masing individu di bidang AI. Sebagian dari para pakar AI tersebut dikabarkan telah menerima tawaran menggiurkan dari Zuckerberg.
Tim AI baru ini akan dipimpin oleh Alexandr Wang, CEO Scale AI. Untuk merekrut Wang, Meta dilaporkan menginvestasikan USD 14,3 miliar ke Scale AI atau senilai USD 232 triliun. Investasi ini berhasil meyakinkan Wang dan sebagian tim Scale AI untuk bergabung dengan Meta.
Meta menegaskan komitmennya untuk memperdalam kolaborasi dengan Scale AI dalam menghasilkan data untuk model AI. Bergabungnya Alexandr Wang diharapkan dapat mempercepat upaya Meta dalam mengembangkan superintelijen.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Zuckerberg berambisi menjadikan Meta sebagai pusat inovasi AI terkemuka di dunia. Tujuannya adalah untuk menciptakan AI yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki kapasitas superintelijen yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.