Perpanjangan SIM Kini Wajib Menyertakan Tes: Apa yang Terjadi Jika Gagal?

Perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM): Uji Kompetensi sebagai Syarat Mutlak

Kabar terbaru bagi para pemilik Surat Izin Mengemudi (SIM): proses perpanjangan kini melibatkan serangkaian tes yang bertujuan untuk memastikan kompetensi pengemudi. Kebijakan ini, yang mencakup tes psikologi dan kesehatan, menjadi syarat utama dalam pengajuan perpanjangan masa berlaku SIM yang wajib dilakukan setiap lima tahun.

Tes Psikologi dan Kesehatan: Pilar Keselamatan Berkendara

Tes kesehatan, yang sebelumnya telah menjadi bagian dari persyaratan perpanjangan SIM, kini diperkuat dengan adanya tes psikologi. Penambahan ini bukan tanpa alasan. Tes psikologi dirancang untuk mengukur faktor-faktor psikologis yang krusial dalam mengemudi secara aman. Melalui tes ini, dapat dievaluasi kemampuan individu dalam mempertahankan kinerja optimal saat berkendara dalam jangka waktu lama, serta bagaimana mereka merespon situasi penuh tekanan di jalan raya. Hal ini sejalan dengan Peraturan Kepolisian (Perpol) No. 5 Tahun 2021 tentang Penerbitan dan Penandaan SIM di Indonesia, yang menjadi landasan hukum pelaksanaan tes psikologi sebagai bagian integral dari proses penerbitan dan perpanjangan SIM.

Bagaimana Jika Gagal dalam Tes Psikologi?

Lantas, apa yang terjadi jika seorang pemohon perpanjangan SIM gagal dalam tes psikologi? Jangan khawatir, kegagalan pada tes pertama bukan akhir dari segalanya. Pemohon diberikan kesempatan untuk mengulang tes dalam rentang waktu satu hingga enam bulan sejak tes pertama. Namun, sebelum mengikuti tes ulang, pemohon diwajibkan untuk mengikuti sesi konseling. Sesi ini bertujuan untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan memberikan bimbingan yang diperlukan agar pemohon dapat meningkatkan kesiapan mental dan emosional mereka dalam menghadapi tes berikutnya.

Proses dan Biaya Tes Psikologi

Tes psikologi untuk perpanjangan SIM dapat dilakukan secara daring melalui platform ePPsi. Biaya yang dikenakan adalah Rp 57.500 dan hasilnya berlaku selama enam bulan. Perlu dicatat bahwa satu hasil tes berlaku untuk berbagai golongan SIM. Tes ini mencakup tiga aspek utama: kognitif, kepribadian, dan psikomotorik. Pemohon akan dihadapkan pada serangkaian soal yang dirancang untuk mengukur kemampuan dalam ketiga aspek tersebut. Durasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tes psikologi SIM maksimal adalah satu jam.

Dengan adanya persyaratan tes psikologi dan kesehatan, diharapkan kualitas pengemudi di jalan raya semakin meningkat. Hal ini sejalan dengan upaya untuk menciptakan lalu lintas yang lebih aman dan mengurangi angka kecelakaan. Kebijakan ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi merupakan langkah konkret dalam mewujudkan keselamatan bersama di jalan raya.