Gelombang protes terhadap pariwisata berlebihan kembali mengguncang kota Barcelona, Spanyol. Ribuan warga turun ke jalan menyuarakan kekecewaan mereka atas dampak negatif yang ditimbulkan oleh lonjakan jumlah wisatawan. Aksi ini menandai eskalasi dari ketegangan yang telah lama membara antara penduduk lokal dan industri pariwisata.

Para pengunjuk rasa, yang membawa spanduk bertuliskan pesan-pesan seperti "Turis, Pulanglah!" dan "Barcelona Bukan Taman Hiburan!", mengekspresikan frustrasi mereka atas berbagai masalah yang mereka alami. Beberapa keluhan utama meliputi kenaikan harga sewa properti yang tak terkendali, yang memaksa warga berpenghasilan rendah untuk pindah dari lingkungan tempat tinggal mereka. Selain itu, mereka menyoroti polusi suara dan sampah yang meningkat, serta perubahan karakter lingkungan tradisional akibat komersialisasi yang berlebihan.

Pariwisata memang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Barcelona, menciptakan lapangan kerja dan menghasilkan pendapatan. Namun, warga berpendapat bahwa manfaat ekonomi ini tidak sebanding dengan biaya sosial dan lingkungan yang harus mereka tanggung. Mereka merasa bahwa kualitas hidup mereka telah menurun secara signifikan akibat pariwisata massal.

Beberapa warga yang melakukan aksi protes melakukan tindakan yang lebih ekstrim seperti menyemprotkan air ke arah wisatawan di tempat-tempat umum. Aksi ini menuai kecaman dari beberapa pihak, termasuk pelaku industri pariwisata yang merasa dirugikan. Selain itu, aksi ini juga mendapatkan respon negatif dari wisatawan yang merasa tidak nyaman dan terganggu.

Tuntutan para pengunjuk rasa sangat jelas: mereka menginginkan pemerintah kota untuk mengambil tindakan tegas dalam mengendalikan jumlah wisatawan dan melindungi kepentingan warga lokal. Mereka mendesak pemerintah untuk memberlakukan pembatasan yang lebih ketat pada penyewaan apartemen jangka pendek, meningkatkan investasi dalam infrastruktur publik, dan mempromosikan jenis pariwisata yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Protes di Barcelona ini mencerminkan masalah yang semakin umum di banyak kota di seluruh dunia yang berjuang untuk menyeimbangkan manfaat ekonomi pariwisata dengan kebutuhan dan kesejahteraan penduduk lokal. Ini adalah panggilan untuk perubahan, menyerukan pendekatan yang lebih adil dan berkelanjutan terhadap pariwisata yang menghormati hak-hak dan aspirasi semua pihak yang terlibat.