Blaise Metreweli: Perempuan Pertama Nahkodai MI6, Buktikan Antropologi Bukan Sekadar Jurusan 'Kelas Dua'

Sejarah baru tercipta di dunia intelijen Inggris. Blaise Florence Metreweli, seorang perempuan dengan latar belakang antropologi, ditunjuk sebagai Kepala Badan Intelijen MI6, menggantikan Richard Moore. Penunjukan ini menandai pertama kalinya dalam sejarah MI6, sejak didirikan pada tahun 1909, seorang perempuan menduduki posisi puncak.

Berbeda dengan MI5 yang pernah dipimpin oleh Stella Rimington (1992-1996) dan Eliza Manningham-Buller (2002-2007), MI6 baru kali ini menunjuk seorang perempuan sebagai pucuk pimpinan.

Metreweli, seorang veteran di dunia spionase, adalah lulusan antropologi sosial dari Pembroke College, Universitas Cambridge. Perempuan berusia 47 tahun ini bukan hanya seorang akademisi yang brilian, tetapi juga aktif dalam kegiatan kemahasiswaan. Ia tercatat sebagai anggota tim dayung Cambridge yang berhasil memenangkan Women's Boat Race melawan Oxford University pada tahun 1997. Kontribusinya yang besar bagi kehidupan kampus juga diakui dengan pemberian Crowden Award dari Pembroke College.

Metreweli memulai karirnya di MI6 pada tahun 1999 dan saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal bagian Q MI6, yang bertanggung jawab atas teknologi dan inovasi. Pengalamannya sebagai agen intelijen sebagian besar dihabiskan di kawasan Timur Tengah dan Eropa. Ia juga sempat bertugas di MI5 dengan nama samaran "Direktur K" pada tahun 2021.

Sebagai Kepala MI6, Metreweli akan mengemban tugas penting dalam mengumpulkan intelijen di luar negeri untuk melindungi keamanan nasional Inggris. Fokus utama MI6 di bawah kepemimpinannya adalah:

  • Menangkal ancaman terorisme.
  • Menggagalkan aktivitas negara-negara musuh.
  • Meningkatkan keamanan siber Inggris.

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menyatakan bahwa penunjukan Metreweli sebagai Kepala MI6 sangat penting, terutama di tengah meningkatnya tantangan terhadap keamanan nasional. Inggris saat ini menghadapi berbagai ancaman, mulai dari aktivitas kapal mata-mata di wilayah perairan hingga serangan siber yang menargetkan infrastruktur vital.

"MI6 memainkan peran penting dalam menjaga keamanan rakyat Inggris dan mempromosikan kepentingan Inggris di luar negeri," ujar Metreweli. Ia juga menyatakan komitmennya untuk melanjutkan pekerjaan tersebut bersama para perwira dan agen MI6 serta mitra internasional.

Penunjukan Blaise Metreweli menjadi bukti bahwa latar belakang pendidikan antropologi pun dapat mengantarkan seseorang ke puncak karir di dunia intelijen. Hal ini sekaligus membantah anggapan bahwa antropologi adalah jurusan "kelas dua" yang kurang berkelas.