Dampak Pembangunan Jakarta dan Tangerang: Dedi Mulyadi Soroti Krisis Infrastruktur dan Lingkungan di Parung Panjang

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyoroti dampak signifikan pembangunan di Jakarta dan Tangerang terhadap kondisi infrastruktur dan lingkungan di Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor. Dalam forum kerja sama regional yang dihadiri oleh Gubernur Jakarta dan Banten, Dedi menyampaikan keprihatinannya mengenai kerusakan infrastruktur yang parah dan ancaman krisis air bersih yang membayangi Jakarta dan Banten akibat degradasi lingkungan di hulu Jawa Barat.

Kerusakan infrastruktur di Parung Panjang, menurut Dedi, disebabkan oleh aktivitas pengangkutan material bangunan skala besar untuk memenuhi kebutuhan proyek-proyek konstruksi di Jakarta dan Tangerang. Aktivitas ini tidak hanya menghancurkan jalan dan fasilitas umum, tetapi juga berdampak negatif pada kesehatan masyarakat, dengan peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Dedi memperkirakan bahwa dibutuhkan anggaran sekitar Rp 1,2 triliun untuk memulihkan infrastruktur di Parung Panjang. Namun, ia menekankan bahwa beban ini tidak mungkin ditanggung sendiri oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, mengingat luasnya wilayah dan banyaknya kecamatan yang perlu diperhatikan.

Oleh karena itu, Dedi Mulyadi menyerukan kepada Pemerintah Provinsi Jakarta dan Banten untuk turut bertanggung jawab dalam mengatasi permasalahan ini. Ia berpendapat bahwa pembangunan di Jakarta telah menciptakan kemakmuran bagi sebagian pihak, namun di sisi lain, masyarakat Jawa Barat harus menanggung dampak negatifnya, berupa kemiskinan dan kerusakan lingkungan. Ia menekankan perlunya upaya pemulihan bersama untuk mengatasi ketidakadilan ini. Lebih lanjut, Dedi mengingatkan tentang degradasi lingkungan yang terjadi di kawasan pegunungan Jawa Barat. Alih fungsi lahan dari perkebunan teh menjadi pertanian sayur oleh petani di kawasan hulu, seperti Gunung Wayang dan Gunung Windu, mempercepat kerusakan lingkungan dan mengancam pasokan air bersih untuk Jakarta dan Banten.

"Terjadi degradasi lingkungan yang cukup parah di Jawa Barat yang itu dalam jangka panjang, kalau tidak diperbaiki akan menimbulkan problem bagi Banten dan bagi Jakarta," jelas Dedi.

Ia menambahkan, pasokan air bersih Jakarta sangat bergantung pada kawasan hulu Jawa Barat. Dedi meminta seluruh kepala daerah untuk mengatasi persoalan pembangunan dan lingkungan secara serius dan bersama-sama. Ia menegaskan bahwa kerja sama antarwilayah harus lebih dari sekadar seremonial. Berikut adalah poin-poin penting yang disampaikan Dedi Mulyadi:

  • Kerusakan infrastruktur di Parung Panjang akibat aktivitas pertambangan material bangunan untuk Jakarta dan Tangerang.
  • Dampak kesehatan masyarakat berupa peningkatan kasus ISPA.
  • Kebutuhan anggaran Rp 1,2 triliun untuk pemulihan infrastruktur.
  • Degradasi lingkungan di kawasan hulu Jawa Barat yang mengancam pasokan air bersih Jakarta dan Banten.
  • Perlunya tanggung jawab bersama antara Pemprov Jabar, Jakarta, dan Banten dalam mengatasi permasalahan ini.
  • Alih fungsi lahan perkebunan teh menjadi lahan pertanian sayur di kawasan hulu Jawa Barat.
  • Jakarta bergantung hingga 70 persen terhadap pasokan air bersih dari wilayah Jawa Barat.

Dedi berharap, dengan adanya kesadaran dan tanggung jawab bersama, permasalahan infrastruktur dan lingkungan di Parung Panjang serta ancaman krisis air bersih dapat diatasi secara efektif dan berkelanjutan.