Program Sarapan Gratis Jakarta: Klarifikasi Gubernur Terkait Kesamaan dengan Program MBG Nasional

Program Sarapan Gratis Jakarta: Klarifikasi Gubernur Terkait Kesamaan dengan Program MBG Nasional

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memberikan klarifikasi terkait program Sarapan Gratis yang digagasnya dan kontroversi kesamaannya dengan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah pusat. Pramono dengan tegas membantah adanya niat untuk bersaing atau menciptakan rivalitas antar program. Pernyataan ini disampaikannya menyusul pemberitaan yang mengaitkan program inisiatif Pemprov DKI dengan program nasional MBG.

"Tidak ada sedikitpun niatan untuk menyaingi atau menciptakan persaingan," tegas Pramono dalam konferensi pers di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2025). Ia menekankan bahwa tujuan utama program Sarapan Gratis adalah untuk meningkatkan gizi masyarakat Jakarta, khususnya anak sekolah, guna menunjang proses belajar mengajar. Program ini, lanjutnya, merupakan inisiatif pelengkap, bukan pengganti atau pesaing dari Program MBG. Program Sarapan Gratis pertama kali diusulkan pada masa kampanye Pilgub Oktober 2024 oleh pasangan Pramono-Rano. Namun, usulan tersebut sempat tertunda karena adanya pertimbangan kesamaan dengan Program MBG yang diluncurkan pemerintah pusat pada 6 Januari 2025.

Pramono menjelaskan kronologi panjang pertimbangan pelaksanaan program ini. "Pada awalnya, rencana program Sarapan Gratis sudah dibahas dalam tim transisi dan rapat internal Pemprov DKI," jelasnya dalam wawancara terpisah di Jalan Cemara, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (8/3/2025). Namun, setelah mendapat masukan dari Badan Gabungan Nasional (BGN), Pemprov DKI sempat menunda pelaksanaannya karena BGN menilai program tersebut tumpang tindih dengan program MBG.

Setelah melalui serangkaian diskusi dan pertimbangan matang, BGN akhirnya memberikan persetujuan untuk pelaksanaan Program Sarapan Gratis dengan catatan program tersebut harus bersifat komplementer terhadap MBG. "Setelah mendapatkan lampu hijau dari BGN, kami dapat melanjutkan program ini dengan tujuan utama meningkatkan kualitas gizi anak sekolah di Jakarta," ungkap Pramono. Ia menambahkan bahwa Pemprov DKI akan sepenuhnya mematuhi arahan dan keputusan BGN.

Program Sarapan Gratis dirancang untuk memberikan dukungan tambahan bagi siswa, khususnya di daerah kurang mampu. "Jika siswa sudah mendapatkan makan siang gratis dari MBG, kami berinisiatif untuk memberikan sarapan gratis agar mereka lebih fokus dalam belajar," tambahnya. Pramono memastikan, dana program ini akan dialokasikan secara efektif dan efisien. Sebagai antisipasi jika program Sarapan Gratis menghadapi kendala atau tidak mendapat persetujuan penuh, Pemprov DKI telah menyiapkan rencana alternatif.

"Sebagai alternatif, anggaran yang dialokasikan untuk program Sarapan Gratis akan dialihkan untuk merenovasi kantin-kantin sekolah, terutama di sekolah-sekolah yang berada di daerah kurang beruntung," papar Pramono. Renovasi kantin sekolah dinilai akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan siswa, khususnya dalam hal aksesibilitas terhadap makanan yang sehat dan bergizi. Dengan demikian, meskipun program Sarapan Gratis mengalami proses panjang dan pertimbangan yang kompleks, Pemprov DKI tetap berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Jakarta.