Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Dahsyat: Status Awas Diberlakukan, Radius 7 Km Steril
Status Gunung Lewotobi Laki-laki Ditingkatkan Menjadi Awas Akibat Erupsi Dahsyat
Erupsi dahsyat Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (17/6/2025) memicu respons cepat dari berbagai pihak. Kepolisian Daerah (Polda) NTT mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mematuhi arahan yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat.
Letusan yang terjadi pada pukul 17.35 Wita itu menghasilkan kolom abu setinggi 10.000 meter di atas puncak gunung, atau sekitar 11.584 meter di atas permukaan laut. Sebaran abu vulkanik yang tebal mengarah ke berbagai penjuru, disertai dengan awan panas yang meluncur ke segala arah.
Komisaris Besar Polisi Hendry Novika Chandra, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda NTT, menegaskan bahwa status Gunung Lewotobi Laki-laki telah dinaikkan menjadi Level IV atau Awas. "Kami mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius 7 kilometer dan sektoral 8 kilometer dari pusat erupsi," ujarnya kepada wartawan.
Pihak kepolisian telah mengambil langkah-langkah antisipatif, termasuk:
- Penutupan akses jalan dari Maumere menuju Larantuka melalui koordinasi antara Polres Flores Timur dan Polres Sikka.
- Peningkatan patroli dan penyuluhan oleh personel Polsek Wulanggitang dan Bhabinkamtibmas untuk menyosialisasikan bahaya erupsi dan pentingnya penggunaan masker.
- Pengamanan dan penutupan jalur lalu lintas di kawasan terdampak oleh Satuan Lalu Lintas Polres Flotim.
Imbauan dan Himbauan Polda NTT kepada Masyarakat
Polda NTT mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius yang telah ditetapkan, menghindari penyebaran informasi yang tidak jelas sumbernya, serta menggunakan masker atau penutup hidung-mulut untuk melindungi diri dari abu vulkanik. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan di daerah aliran sungai seperti Dulipali, Nobo, Nurabelen, dan Boru.
Polda NTT terus berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT, serta Pos Pengamatan Gunungapi Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera untuk memantau perkembangan situasi dan mengambil tindakan yang diperlukan.
"Kami akan terus menginformasikan perkembangan situasi. Masyarakat diharapkan tetap tenang, namun waspada, dan selalu merujuk pada sumber informasi resmi," kata Hendry.
Dengan status Awas yang telah ditetapkan, masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki diharapkan untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti arahan dari pihak berwenang demi keselamatan bersama.