Pemprov DKI Jakarta Dorong Pergeseran Moda Transportasi Menuju Sistem Transit Oriented Development
Pemprov DKI Jakarta Dorong Pergeseran Moda Transportasi Menuju Sistem Transit Oriented Development
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengubah paradigma transportasi di ibu kota. Upaya ini difokuskan pada pergeseran penggunaan kendaraan pribadi menuju sistem transportasi umum yang lebih terintegrasi, sebuah strategi yang dikenal sebagai Transit Oriented Development (TOD). Hal ini disampaikan Pramono usai memimpin Apel Siaga Operasi Lintas Jaya 2025 di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2025).
"Langkah strategis ini merupakan kunci untuk menciptakan Jakarta yang lebih tertib dan nyaman," ujar Pramono. Ia menekankan bahwa perubahan paradigma dari car oriented development menuju transit oriented development bukan hanya sekedar slogan, melainkan sebuah komitmen nyata Pemprov DKI dalam mewujudkan visi Jakarta sebagai kota yang aman, nyaman, dan ramah bagi seluruh warganya. Program ini diharapkan mampu mengurangi kemacetan, meningkatkan efisiensi mobilitas warga, dan pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup masyarakat Jakarta.
Lebih lanjut, Gubernur Pramono menjelaskan bahwa perubahan ini membutuhkan kerjasama dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Ia mengajak warga Jakarta untuk turut serta beralih ke moda transportasi umum, seperti TransJakarta, MRT, dan LRT, serta mendukung pengembangan infrastruktur transportasi publik yang sedang digalakkan oleh Pemprov DKI Jakarta. Dukungan ini sangat krusial untuk keberhasilan transformasi sistem transportasi Jakarta.
Selain itu, Gubernur juga menekankan pentingnya penegakan hukum dan ketertiban lalu lintas dalam mendukung keberhasilan program ini. Operasi Lintas Jaya 2025, yang melibatkan 1.460 personel gabungan dari Pemprov DKI Jakarta, TNI, dan Polri, merupakan salah satu wujud nyata komitmen tersebut. Operasi ini difokuskan untuk menjaga kelancaran dan ketertiban lalu lintas, khususnya menjelang bulan Ramadan dan musim mudik Lebaran. Kerjasama antar instansi ini, yang dikoordinasikan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta, diharapkan dapat menciptakan suasana lalu lintas yang lebih kondusif dan aman bagi seluruh pengguna jalan.
"Operasi Lintas Jaya ini tidak hanya untuk menghadapi arus mudik Lebaran, tetapi juga untuk memastikan kelancaran lalu lintas di Jakarta secara berkelanjutan. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja dan koordinasi antar instansi dalam mewujudkan sistem transportasi yang efisien dan terintegrasi," tegas Pramono. Pemprov DKI Jakarta berharap melalui berbagai upaya ini, Jakarta dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam pengembangan sistem transportasi publik yang berkelanjutan dan berorientasi pada kepentingan masyarakat luas.
Berikut beberapa poin penting yang menjadi fokus program TOD Pemprov DKI Jakarta:
- Peningkatan kualitas dan jangkauan transportasi umum.
- Pengembangan infrastruktur pendukung TOD, seperti halte terintegrasi dan area pejalan kaki yang aman dan nyaman.
- Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat beralih ke transportasi umum.
- Penegakan hukum dan ketertiban lalu lintas untuk mendukung kelancaran transportasi umum.
- Kerjasama yang erat antara Pemprov DKI Jakarta, TNI, Polri, dan stakeholder terkait.
Program ini menargetkan pergeseran signifikan penggunaan kendaraan pribadi menuju moda transportasi umum dalam jangka waktu tertentu, dengan harapan dapat menciptakan Jakarta yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan dalam hal transportasi.