Banjir Genangi Sekitar Stasiun Bekasi, Operasional KRL Tetap Normal

Banjir Bekasi: Aktivitas Warga Terganggu, KRL Tetap Beroperasi

Kota Bekasi kembali dilanda banjir pada Selasa sore, 4 Maret 2025. Genangan air setinggi 60 sentimeter menggenangi jalanan di sekitar Stasiun Bekasi, mengganggu aktivitas warga dan pengguna jasa kereta api. Air berwarna cokelat keruh terlihat membanjiri ruas jalan utama, memaksa warga untuk menerobos banjir dengan berjalan kaki, mendorong kendaraan bermotor, bahkan menggunakan gerobak dorong. Kondisi ini menyebabkan sejumlah warung dan usaha di sekitar stasiun terpaksa ditutup. Area parkir motor stasiun pun turut terendam.

Meskipun genangan air cukup signifikan, situasi ini tidak mengganggu operasional Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line. KRL tetap beroperasi normal melayani rute Jakarta-Cikarang dan sebaliknya. Pantauan di lapangan menunjukkan aktivitas naik dan turun penumpang di Stasiun Bekasi tetap berlangsung, bahkan terlihat cukup padat. Namun, sejumlah fasilitas umum di stasiun mengalami gangguan akibat banjir. Eskalator dan fasilitas pengisian daya ponsel dilaporkan tidak berfungsi. Seorang penumpang, Neti (35), menyatakan bahwa eskalator mati dan listrik padam sehingga ia tidak bisa mengisi daya ponselnya.

Gangguan Fasilitas dan Kesiapan KAI Commuter

VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, dalam siaran persnya memastikan bahwa perjalanan KRL Commuter Line Bekasi/Cikarang tetap berjalan normal hingga pukul 11.30 WIB. Pihak KAI Commuter menyatakan bahwa jalur rel kereta api di atas Kali Bekasi yang meluap tetap aman dilalui. Meskipun demikian, dampak banjir terhadap operasional stasiun tetap terasa, khususnya pada fasilitas pendukung seperti eskalator dan listrik. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi gangguan lebih lanjut jika intensitas hujan meningkat. Kejadian ini juga menjadi sorotan akan pentingnya mitigasi bencana banjir untuk meminimalisir dampaknya terhadap aktivitas masyarakat dan infrastruktur publik.

Respon Warga dan Dampak Sosial Ekonomi

Banjir yang menggenangi kawasan sekitar Stasiun Bekasi tak hanya menimbulkan kesulitan bagi pengguna transportasi publik, tetapi juga berdampak pada perekonomian warga sekitar. Penutupan warung dan usaha kecil menengah (UKM) akibat banjir berpotensi mengurangi pendapatan mereka. Kondisi ini menggambarkan pentingnya perhatian pemerintah daerah dalam mengatasi masalah banjir di Kota Bekasi secara berkelanjutan. Selain perbaikan infrastruktur saluran air, edukasi dan kesiapsiagaan warga menghadapi bencana banjir juga perlu ditingkatkan.

Daftar kendala yang dihadapi warga dan pengguna KRL akibat banjir:

  • Jalan terendam air setinggi 60 cm.
  • Kendaraan terhambat, beberapa terpaksa didorong.
  • Usaha warga sekitar stasiun terpaksa tutup.
  • Fasilitas stasiun seperti eskalator dan pengisian daya listrik mati.
  • Penumpang KRL mengalami kepadatan.

Perlu adanya koordinasi yang lebih intensif antara pemerintah daerah, pihak KAI Commuter, dan warga sekitar untuk mencari solusi jangka panjang dalam menangani masalah banjir yang berulang di wilayah Stasiun Bekasi. Hal ini untuk memastikan kelancaran transportasi publik dan kesejahteraan masyarakat.