Forum Strategis Percepatan Patimban Didorong untuk Optimalkan Peluang Investasi
Pemerintah Provinsi Jawa Barat didorong untuk membentuk Forum Strategis Percepatan Patimban (FSPP) sebagai langkah strategis dalam mengoptimalkan potensi investasi di sekitar Pelabuhan Patimban. Inisiatif ini diajukan oleh Ketua Bidang Perindustrian dan Perdagangan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Barat, Dede Saputra, dengan tujuan untuk menyelaraskan kebijakan dan mempercepat operasional pelabuhan yang memiliki nilai strategis bagi perekonomian Jawa Barat dan nasional.
Dede Saputra menekankan pentingnya forum ini sebagai wadah koordinasi yang efektif antara berbagai pihak terkait. Ia mengkhawatirkan Pelabuhan Patimban akan menjadi infrastruktur raksasa yang kurang optimal jika tidak ada koordinasi yang baik. "Kita butuh forum khusus yang dipimpin langsung oleh Pemprov untuk menjembatani semua pihak," ujarnya, menyoroti urgensi pembentukan FSPP.
Pelabuhan Patimban, sebagai proyek strategis nasional, memiliki peran krusial dalam meningkatkan konektivitas kawasan industri Jawa Barat dan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi baru. Dede Saputra mengidentifikasi sejumlah peluang investasi menjanjikan di sekitar pelabuhan ini, antara lain:
- Kawasan Logistik dan Gudang Terpadu: Lokasi strategis dekat pelabuhan menjadikan kawasan logistik sebagai sektor dengan potensi pengembalian investasi (ROI) yang tinggi. Peluang investasi mencakup pembangunan fasilitas pergudangan modern (smart warehouse), pusat distribusi e-commerce, dan terminal peti kemas darat (dry port).
- Industri Pendukung Ekspor Otomotif dan Manufaktur: Dengan pertumbuhan ekspor mobil yang berkelanjutan, investasi di pabrik komponen otomotif, pengemasan ekspor, manufaktur tekstil, elektronik, dan pengolahan hasil pertanian menjadi sangat menarik.
- Cold Storage dan Rantai Pendingin Berstandar Ekspor: Pelabuhan Patimban berpotensi menjadi pusat ekspor produk pangan dan perikanan, sehingga mendorong permintaan akan fasilitas cold storage berteknologi tinggi serta jasa distribusi rantai dingin (cold chain logistics).
- Properti dan Hunian Komersial: Peningkatan aktivitas industri dan logistik menciptakan kebutuhan akan hunian pekerja, ruko, hotel bisnis, hingga apartemen kelas menengah untuk ekspatriat.
- SPBU dan Layanan Pendukung Truk Logistik: Peningkatan lalu lintas kontainer dan mobil ekspor akan meningkatkan kebutuhan akan rest area, SPBU khusus truk, bengkel logistik, dan layanan pelacakan serta manajemen armada (fleet management).
- Digitalisasi dan Teknologi Transportasi: Pelabuhan Patimban mendorong adopsi teknologi dalam logistik. Peluang investasi terbuka bagi startup atau perusahaan IT untuk mengembangkan sistem manajemen pelabuhan, pelacakan kontainer, dan integrasi sistem kepabeanan digital.
- Pembiayaan dan Layanan Keuangan: Layanan seperti pembiayaan alat berat (leasing), asuransi ekspor, pembiayaan invoice logistik, dan perbankan digital untuk industri pelabuhan memiliki potensi besar di wilayah sekitar Patimban.
Dede Saputra menekankan bahwa Pelabuhan Patimban bukan hanya sekadar pelabuhan, melainkan pusat ekonomi baru. Ia mengajak para investor untuk segera berinvestasi agar dapat menjadi pemimpin dalam ekosistem logistik masa depan. Pembentukan FSPP diharapkan dapat memfasilitasi investasi tersebut dan memastikan Pelabuhan Patimban memberikan kontribusi maksimal bagi perekonomian Jawa Barat dan Indonesia.