Irfan Hakim dan Skandal: Perjalanan Panjang Remake 'Tuturut Munding' dan Pelestarian Budaya Sunda
Irfan Hakim dan Skandal: Perjalanan Panjang Remake 'Tuturut Munding' dan Pelestarian Budaya Sunda
Presenter kondang Irfan Hakim telah memasuki babak baru dalam kariernya dengan meluncurkan proyek musik perdana bersama band barunya, Skandal. Langkah berani ini ditandai dengan perilisan ulang lagu Sunda yang legendaris, "Tuturut Munding," ciptaan Doel Sumbang. Namun, perjalanan menuju perilisan lagu tersebut ternyata tidak semulus yang dibayangkan. Proses mendapatkan izin untuk meremake lagu yang telah dipopulerkan oleh beberapa musisi ternama ini penuh dengan tantangan dan kisah menarik.
Sebelum memulai proyek remake, Irfan Hakim mengaku belum menghubungi Doel Sumbang. Keputusan ini diambil karena ia ingin menyelesaikan proses produksi terlebih dahulu. Setelah lagu tersebut rampung, barulah ia menghubungi sang maestro musik Sunda. Kejutan menanti Irfan Hakim saat ia mengetahui bahwa lagu "Tuturut Munding" telah direkam sebelumnya oleh dua band ternama asal Bandung, Kuburan Band dan Koil. Situasi ini sempat membuat Irfan Hakim mempertimbangkan untuk menunda perilisan lagu tersebut. Namun, keberanian dan komitmennya untuk menghidupkan kembali lagu tersebut mendorongnya untuk tetap melanjutkan proses. Video klip yang telah disiapkan pun dikirimkan kepada Doel Sumbang. Respon positif dari Doel Sumbang, yang memuji kualitas video klip tersebut, menjadi angin segar bagi Irfan Hakim dan timnya.
Proses selanjutnya berlanjut dengan pertemuan langsung antara tim Irfan Hakim dengan Doel Sumbang di Bandung. Diskusi dan negosiasi berlangsung, menghasilkan izin resmi untuk meremake lagu "Tuturut Munding." Tak berhenti sampai di situ, Irfan Hakim juga secara langsung meminta izin kepada Kuburan Band dan Koil. Ketiga musisi senior ini memberikan restu dan dukungan penuh bagi proyek Irfan Hakim, menunjukkan rasa hormat dan apresiasi terhadap upaya pelestarian musik Sunda.
Bagi Irfan Hakim, proyek ini bukan sekadar remake lagu. Ia memiliki visi yang lebih besar, yakni melestarikan budaya Sunda melalui musik. Sebagai putra Sunda, Irfan Hakim merasa berkewajiban untuk berkontribusi dalam mengangkat dan mempromosikan budaya daerahnya. Ia berharap bahwa lagu "Tuturut Munding" dalam versi Skandal ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan dapat memperkenalkan kembali keindahan lagu Sunda kepada generasi muda. Melalui musik, ia ingin menginspirasi dan memperkuat rasa kebanggaan terhadap warisan budaya Sunda.
Perjalanan panjang yang dilalui Irfan Hakim dan Skandal dalam meremake lagu "Tuturut Munding" bukan hanya menunjukkan dedikasi mereka terhadap musik, tetapi juga komitmen kuat dalam melestarikan budaya. Semoga karya ini dapat menginspirasi musisi lain untuk turut serta melestarikan warisan budaya bangsa melalui karya-karya musik mereka.