Herpes zoster, atau yang lebih dikenal dengan cacar api, dapat dicegah dengan strategi yang menggabungkan vaksinasi dan adopsi gaya hidup sehat. Menurut dr. Frieda, Sp.DVE, seorang spesialis dermatologi dan venereologi lulusan Universitas Sebelas Maret (UNS), vaksinasi Shingrix terbukti sangat efektif dalam memberikan perlindungan terhadap penyakit ini.

Vaksin Shingrix: Garda Depan Pencegahan Cacar Api

Shingrix merupakan vaksin cacar api pertama yang secara resmi direkomendasikan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Vaksin ini telah melalui serangkaian uji klinis ekstensif selama lebih dari satu dekade di berbagai negara dengan populasi yang beragam. Vaksinasi Shingrix bekerja dengan membantu mencegah reaktivasi virus varicella zoster, virus yang sama yang menyebabkan cacar air. Lebih lanjut, vaksin ini efektif dalam mencegah komplikasi jangka panjang yang berpotensi bersifat permanen, termasuk kerusakan saraf, neuralgia pasca-herpetik (nyeri saraf yang berkepanjangan setelah infeksi herpes zoster), gangguan penglihatan, dan penurunan kualitas hidup secara keseluruhan.

Dr. Frieda menekankan pentingnya vaksinasi sebelum terinfeksi cacar api. Nyeri akibat cacar api dapat sangat mengganggu kualitas hidup pasien. Oleh karena itu, pencegahan melalui vaksinasi menjadi prioritas.

Prioritas Vaksinasi: Siapa yang Harus Mendapatkan Vaksin Shingrix?

Beberapa kelompok individu direkomendasikan untuk segera mendapatkan vaksin cacar api, terutama mereka yang berusia di atas 50 tahun. Kelompok usia ini dianggap memiliki risiko tinggi dan seringkali memiliki kondisi komorbid seperti diabetes atau gangguan kesehatan lainnya. Individu berusia 18-49 tahun dengan risiko tinggi, seperti mereka yang memiliki kondisi komorbid, autoimun, atau gangguan sistem kekebalan tubuh, juga disarankan untuk mempertimbangkan vaksinasi.

Gaya Hidup Sehat: Pilar Pendukung Pencegahan Cacar Api

Selain vaksinasi Shingrix, penerapan gaya hidup sehat juga memegang peranan penting dalam mencegah cacar api. Gaya hidup sehat mencakup:

• Pola makan sehat: Konsumsi makanan bergizi seimbang untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.
• Olahraga teratur: Aktivitas fisik yang rutin membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
• Istirahat yang cukup: Tidur yang berkualitas penting untuk pemulihan dan fungsi imun yang optimal.
• Pengelolaan stres: Teknik relaksasi dan manajemen stres dapat membantu menjaga keseimbangan sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, penting untuk menghindari kontak dekat dengan orang yang sedang aktif terinfeksi cacar air atau cacar api. Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah kontak dengan orang yang terinfeksi cacar api, juga merupakan langkah pencegahan yang efektif. Penderita cacar api harus selalu menutup area ruam dan menghindari kontak langsung dengan orang lain, terutama populasi dengan risiko tinggi seperti bayi, ibu hamil, dan orang-orang dengan sistem imun yang lemah.