Danantara Siap Gelontorkan Rp 150 Triliun Dividen BUMN untuk Investasi Strategis
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) diproyeksikan menerima suntikan dana segar sebesar Rp 150 triliun dari dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada tahun fiskal ini. Dana yang dialokasikan ini akan difokuskan untuk membiayai berbagai investasi strategis.
Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, mengungkapkan kabar ini dalam acara IKA Fikom Unpad Executive Breakfast Meeting Kuartal Pertama Danantara yang berlangsung di Hutan Kota, Plataran, Jakarta Pusat, pada hari Rabu, 18 Juni 2025. Meskipun demikian, detail spesifik mengenai proyek investasi yang akan didanai oleh Danantara masih belum diumumkan secara rinci.
"Ya, benar, dividen ini merupakan setoran dari seluruh BUMN dan akan kami gunakan sepenuhnya untuk investasi," ujar Dony.
Menurut Dony, setoran dividen dari BUMN pada tahun buku 2024 mengalami lonjakan signifikan dibandingkan dengan tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp 85,5 triliun. Peningkatan ini sejalan dengan kinerja laba BUMN secara keseluruhan yang juga mengalami pertumbuhan pesat. Laba BUMN pada tahun 2024 mencapai angka Rp 307 triliun. Sebagian dari laba tersebut dialokasikan kepada Danantara untuk keperluan investasi, sementara sebagian lainnya digunakan untuk restrukturisasi dan perbaikan BUMN yang dinilai membutuhkan.
"Laba BUMN kurang lebih sekitar Rp 307 triliun dan porsi pemerintah sebenarnya lebih dari itu. Namun, sebagian dana tersebut kami manfaatkan untuk penataan BUMN, dan sebagian lagi sebagai setoran dividen," jelasnya.
Lebih lanjut, Dony menjelaskan struktur organisasi Danantara yang terdiri dari dua superholding, yaitu Danantara Asset Management (DAM) dan Danantara Investment Management (DIM). DAM bertugas untuk mengelola seluruh aset BUMN yang akan dikonsolidasikan di bawah satu pengelolaan terpadu. Sementara DIM fokus pada investasi aset itu sendiri.
"Pembentukan dua entitas ini bertujuan untuk menghindari potensi risiko yang mungkin timbul akibat bercampurnya pengelolaan aset dan investasi. Dengan demikian, kegagalan investasi tidak akan berdampak pada pengelolaan BUMN," pungkas Dony.
Untuk diketahui:
- Danantara Asset Management (DAM): Fokus pada pengelolaan aset BUMN.
- Danantara Investment Management (DIM): Fokus pada investasi aset.