Libur Panjang Persib Bandung: Strategi Pemulihan Jelang Padatnya Jadwal Kompetisi
Libur Panjang Persib Bandung: Strategi Pemulihan Jelang Padatnya Jadwal Kompetisi
Kemenangan telak 4-1 atas Semen Padang di pekan ke-27 Liga 1 2024-2025 menjadi penutup yang manis bagi Persib Bandung sebelum jeda internasional. Hasil ini sekaligus mengukuhkan posisi Maung Bandung di puncak klasemen dengan keunggulan delapan poin atas Dewa United. Namun, di balik euforia kemenangan, pelatih Bojan Hodak telah menyiapkan strategi khusus untuk menghadapi padatnya jadwal kompetisi yang akan datang.
Setelah laga melawan Semen Padang, seluruh pemain Persib akan menikmati masa liburan selama 10 hari. Keputusan ini diambil Hodak dengan pertimbangan kebutuhan pemulihan fisik dan mental para pemain setelah menjalani musim yang padat. Keuntungan tambahan didapat Persib karena tidak ada pemainnya yang dipanggil memperkuat Tim Nasional Indonesia asuhan Patrick Kluivert. Hanya Gervane Kastaneer yang akan bergabung dengan Timnas Curacao dan Kevin Ray Mendoza bersama Timnas Filipina. Hodak menilai waktu libur ini sangat krusial bagi timnya.
Hodak menjelaskan lebih detail mengenai perencanaan ini. Ia mengakui bahwa Persib memiliki waktu persiapan yang lebih singkat dibandingkan tim-tim lain di Liga 1 2024-2025. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, Persib baru saja menyelesaikan musim sebelumnya dengan bermain di final pada 31 Mei 2024, sedangkan sebagian besar tim lain memiliki waktu libur hingga satu bulan lebih lama. Kedua, Persib juga harus berpartisipasi dalam turnamen pramusim Piala Presiden 2024, sehingga waktu persiapan pramusim menjadi lebih singkat. Ketiga, keikutsertaan Persib di AFC Champions League 2 (ACL 2) menambah beban jadwal pertandingan.
"Musim ini, kami memiliki sembilan pertandingan lebih banyak daripada tim-tim lain di Liga 1," ungkap Hodak. Ia menambahkan bahwa padatnya jadwal, ditambah lagi tanpa jeda libur Natal dan Tahun Baru, mengakibatkan sejumlah pemain mengalami kelelahan berlebih atau overused. Oleh karena itu, masa liburan 10 hari ini diharapkan dapat mengembalikan kondisi fisik dan mental pemain agar siap menghadapi tantangan kompetisi yang lebih berat di masa mendatang. Hodak berharap, masa istirahat ini akan memberikan dampak positif bagi performa tim ketika kembali berlaga.
Strategi pemulihan ini menunjukkan perencanaan yang matang dari tim pelatih Persib. Dengan mempertimbangkan faktor kelelahan pemain, dan jadwal yang padat, Persib berupaya untuk menjaga konsistensi performa tim di tengah persaingan ketat Liga 1 dan AFC Champions League 2. Masa liburan ini tidak hanya untuk beristirahat, tetapi juga menjadi bagian penting dari strategi keseluruhan Persib untuk meraih prestasi terbaik di musim ini.