Kesalahan Klik Warnai Penerimaan Siswa Baru di Jakarta Timur: Harapan dan Kecemasan Seorang Ibu

Di tengah hiruk pikuk Penerimaan Siswa Baru (PSB) di Jakarta Timur, kisah seorang ibu bernama Maya menjadi sorotan. Warga Cipinang Muara ini dilanda kecemasan akibat kesalahan kecil saat mendaftarkan putranya secara daring. Niat awal Maya adalah memilih Sekolah Dasar (SD) terdekat dari rumahnya, namun tanpa sengaja ia mengklik pilihan SD yang berada di wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur.

"Saya awalnya mau daftarin ke SD Cipinang, tapi salah pencet, malah kepilih Duren Sawit. Jauh banget," ungkap Maya dengan nada khawatir saat ditemui di posko PSB SMK Negeri 26 Jakarta.

Kesalahan tersebut membuat Maya panik. Ia khawatir anaknya akan diterima di sekolah yang lokasinya jauh dari tempat tinggalnya. Dengan harapan menemukan solusi, Maya mendatangi posko pendaftaran dan menceritakan permasalahannya. Ia berharap sistem tidak meloloskan anaknya ke SD yang salah dipilih tersebut.

"Saya berharap banget anak saya nggak lolos di SD Duren Sawit. Kejauhan dari rumah. Jadi, ya semoga saja namanya nggak muncul, biar bisa pilih sekolah lain," tutur Maya dengan cemas.

Merespon kejadian ini, Dinas Pendidikan Jakarta Timur memberikan tanggapan. Menurut mereka, orang tua seperti Maya masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki pilihan sekolah selama masa pendaftaran masih berlangsung.

"Jika anaknya tidak lolos atau 'terlempar' dari sistem, maka masih ada kesempatan untuk memilih sekolah lain selama masa pendaftaran masih dibuka," ujar Tri Kurniasih, Kepala Seksi SMP dan SMA Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur.

Tri Kurniasih menambahkan bahwa orang tua diberikan kesempatan untuk memilih hingga tiga sekolah selama masa pendaftaran.

PSB daring di Jakarta Timur berlangsung sejak 16 Juni hingga 18 Juni 2025. Meskipun pendaftaran dilakukan secara daring, pemerintah menyediakan posko layanan di SMK Negeri 26 Jakarta dan SMP Negeri 103 Cijantung untuk membantu masyarakat yang mengalami kesulitan.

Kisah Maya menjadi pengingat bahwa meskipun sistem pendaftaran daring memudahkan, kesalahan teknis tetap dapat terjadi. Di balik kemudahan teknologi, ada harapan dan kecemasan orang tua yang menginginkan pendidikan terbaik bagi anak-anak mereka. Bagi Maya, satu-satunya yang bisa ia lakukan saat ini adalah berharap dan berdoa agar sistem memberikan jalan keluar yang terbaik bagi putranya.