Gejolak Internal Partai Ummat: Amien Rais Dihadapkan pada Gugatan Anggaran Dasar Partai

Gugatan Internal Mengguncang Partai Ummat: Amien Rais dalam Sorotan

Partai Ummat, partai yang didirikan oleh tokoh reformasi Amien Rais, kini tengah menghadapi gelombang ketidakpuasan dari internal partai. Sejumlah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) melayangkan protes keras terhadap kepemimpinan Amien Rais selaku Ketua Majelis Syura Partai Ummat, khususnya terkait dengan penyusunan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai.

Persoalan bermula dari dugaan bahwa AD/ART yang baru disahkan tidak melalui mekanisme musyawarah nasional (Munas) atau rapat kerja nasional (Rakernas), melainkan disahkan langsung oleh Majelis Syura di bawah kepemimpinan Amien Rais. Hal ini dianggap sebagai tindakan yang tidak demokratis dan melanggar prinsip-prinsip dasar yang seharusnya dijunjung tinggi oleh partai yang mengklaim diri sebagai pembela keadilan.

Anggota Mahkamah Partai Ummat, Herman Kadir, menyatakan bahwa setidaknya 24 DPW berencana mengirimkan surat somasi kepada Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) terkait pengesahan AD/ART tersebut. Jika somasi ini tidak diindahkan, mereka mengancam akan menggugat AD/ART yang disahkan oleh Amien Rais ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

"Partai ini didirikan untuk menegakkan keadilan dan melawan kezaliman. Tapi, kenapa kita sendiri yang berbuat zalim? Apalagi sama kader," tegas Herman, mencerminkan kekecewaan mendalam dari para kader terhadap kepemimpinan Amien Rais.

Kilas Balik Karier Politik Amien Rais: Dari Reformasi Hingga Partai Ummat

Kiprah politik Amien Rais memang penuh liku dan warna. Dikenal sebagai tokoh kunci dalam gerakan reformasi 1998, Amien Rais pernah menjabat sebagai Ketua MPR dan menjadi salah satu figur sentral dalam transisi demokrasi di Indonesia. Namun, perjalanan politiknya tidak selalu mulus.

Pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004, Amien Rais mencoba peruntungannya dengan maju sebagai calon presiden, didukung oleh koalisi delapan partai politik, termasuk Partai Amanat Nasional (PAN) yang ia bidani kelahirannya. Sayangnya, ambisinya kandas setelah hanya meraih 14,66 persen suara.

Hubungan Amien Rais dengan PAN pun mengalami keretakan seiring berjalannya waktu. Jelang Kongres V PAN pada tahun 2020, Amien Rais memilih untuk mendukung Mulfachri Harahap sebagai calon ketua umum. Namun, Zulkifli Hasan terpilih sebagai ketua umum, dan Amien Rais tidak lagi menduduki posisi strategis di partai tersebut.

Akhirnya, pada tahun 2020, Amien Rais memutuskan untuk mendirikan partai baru bernama Partai Ummat. Partai ini mengusung slogan "Lawan Kezaliman dan Tegakkan Keadilan" dan berasaskan rahmatan lil alamin. Pada Pemilu 2024, Partai Ummat berpartisipasi untuk pertama kalinya, namun belum berhasil meraih kursi di parlemen.

Kini, Partai Ummat kembali menghadapi tantangan internal yang serius. Gugatan terhadap AD/ART partai menjadi ujian bagi kepemimpinan Amien Rais dan soliditas partai yang ia dirikan. Masa depan Partai Ummat akan sangat bergantung pada bagaimana Amien Rais dan para petinggi partai lainnya mampu menyelesaikan konflik internal ini dan mengembalikan kepercayaan para kader.

Riwayat Karir Politik Amien Rais

  • Ketua MPR RI (1999-2004)
  • Calon Presiden RI (2004)
  • Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN)
  • Pendiri Partai Ummat

Daftar Partai Pendukung Amien Rais Pilpres 2004

  • Partai Amanat Nasional (PAN)
  • Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
  • Partai Bintang Reformasi (PBR)
  • Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK)
  • Partai Nasional Indonesia Marhaenisme
  • Partai Penegak Demokrasi Indonesia
  • Partai Sarikat Indonesia
  • Partai Buruh Sosial Demokrat