BI Dorong Perbankan Turunkan Suku Bunga Kredit Guna Pacu Pertumbuhan Ekonomi
Bank Indonesia (BI) menekankan pentingnya penurunan suku bunga kredit oleh perbankan sebagai langkah strategis untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi nasional. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyampaikan bahwa langkah ini krusial mengingat proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diharapkan berada dalam rentang 4,6 hingga 5,4 persen pada tahun 2025.
"Bank Indonesia berpandangan bahwa suku bunga kredit perbankan perlu secara berkelanjutan diturunkan. Hal ini bertujuan untuk mendorong penyaluran kredit dan pembiayaan yang esensial dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual yang diselenggarakan pada hari Rabu, 18 Juni 2025.
Sebelumnya, BI telah mengambil langkah signifikan dengan menurunkan suku bunga acuan menjadi 5,50 persen pada bulan Mei 2025. Kebijakan ini diharapkan dapat memicu penurunan suku bunga perbankan secara lebih luas. Data menunjukkan bahwa suku bunga deposito telah mengalami penurunan meskipun masih terbatas, yaitu sebesar 4,81 persen pada Mei 2025, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan angka 4,83 persen pada bulan April 2025. Sementara itu, suku bunga kredit juga menunjukkan penurunan tipis dari 9,19 persen pada April 2025 menjadi 9,18 persen pada Mei 2025. BI mengharapkan perbankan dapat terus melanjutkan tren penurunan suku bunga kredit ini.
Perry Warjiyo menambahkan, "Strategi operasi moneter yang pro-market akan terus dioptimalkan untuk mendukung efektivitas transmisi kebijakan moneter melalui penyediaan likuiditas yang memadai."
Di pasar uang, terlihat adanya respons positif terhadap kebijakan BI. Suku bunga INDONIA tercatat turun menjadi 5,34 persen pada tanggal 17 Juni 2025, dari sebelumnya 5,77 persen. Suku bunga Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) untuk tenor 6, 9, dan 12 bulan pada tanggal 13 Juni 2025 juga mengalami penurunan, masing-masing menjadi 6,22 persen, 6,26 persen, dan 6,27 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan kondisi sebelum penurunan BI-Rate pada bulan Mei 2025.
"Imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) untuk tenor 2 tahun mengalami penurunan dari 6,16 persen menjadi 6,13 persen. Sementara itu, untuk tenor 10 tahun, imbal hasil SBN menurun dari 6,84 persen menjadi 6,71 persen," pungkas Perry Warjiyo.