Ratusan WNI Terpantau di Israel dan Iran di Tengah Ketegangan Timur Tengah

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) terus memantau kondisi warga negara Indonesia (WNI) di Timur Tengah, khususnya di Israel dan Iran, menyusul meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut. Direktur Perlindungan WNI (PWNI) Kemlu RI, Judha Nugraha, menyampaikan informasi terkini mengenai keberadaan WNI di kedua negara.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amman, Yordania, terdapat 194 WNI yang berada di Israel. Sebagian besar dari mereka adalah peserta program magang pendidikan yang berlokasi di Kota Arafat, wilayah selatan Israel.

Sementara itu, KBRI Teheran mencatat keberadaan 386 WNI di Iran. Mayoritas WNI di Iran adalah pelajar dan mahasiswa yang menempuh pendidikan di Kota Qom.

Kemlu RI memastikan bahwa hingga saat ini, tidak ada WNI yang menjadi korban langsung dari aksi saling serang antara Israel dan Iran. Kedua KBRI terus berkoordinasi untuk memantau perkembangan situasi dan memberikan bantuan yang diperlukan kepada WNI.

Selain WNI yang menetap, terdapat pula WNI yang melakukan perjalanan singkat ke wilayah konflik dan sempat terdampak. Contohnya, 42 peziarah di Yerusalem yang semula dijadwalkan meninggalkan Israel melalui Bandara Ben Gurion, akhirnya dievakuasi melalui jalur darat menuju Yordania dan telah kembali ke Indonesia.

Selain itu, delapan jemaah haji asal Indonesia yang tinggal di Inggris sempat tertahan di Yordania, namun kini telah kembali ke tempat tinggal mereka. Dua WNI yang berziarah di Iran juga berhasil keluar melalui perbatasan Pakistan.

Kemlu RI telah mengambil langkah-langkah antisipatif untuk menghadapi kemungkinan eskalasi lebih lanjut. KBRI Teheran telah menyusun rencana kontingensi sejak tahun sebelumnya dan menetapkan status Siaga II. Pemantauan intensif terus dilakukan untuk mengantisipasi perkembangan situasi.

Berikut adalah langkah-langkah antisipasi yang telah dilakukan:

  • Penyusunan Rencana Kontingensi: KBRI Teheran telah menyusun rencana kontingensi sejak tahun lalu untuk menghadapi berbagai skenario eskalasi.
  • Penetapan Status Siaga II: Status Siaga II telah diberlakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan KBRI dalam memberikan perlindungan kepada WNI.
  • Pemantauan Intensif: Pemantauan situasi secara terus-menerus dilakukan untuk mendapatkan informasi terkini dan mengantisipasi perkembangan yang mungkin terjadi.
  • Koordinasi dengan Pihak Terkait: Koordinasi intensif dilakukan dengan berbagai pihak terkait, termasuk otoritas setempat, organisasi internasional, dan perwakilan negara lain, untuk memastikan keamanan dan keselamatan WNI.
  • Penyediaan Informasi dan Bantuan: KBRI menyediakan informasi terkini dan bantuan yang diperlukan kepada WNI melalui berbagai saluran komunikasi.

Kemlu RI terus mengimbau WNI di Israel dan Iran untuk tetap tenang, waspada, dan mengikuti arahan dari KBRI setempat. WNI juga diminta untuk menghindari wilayah-wilayah yang berpotensi menjadi target konflik dan selalu memperbarui informasi mengenai perkembangan situasi.