Longsor di TPU Nagrog Bandung: Delapan Makam Dipindahkan, Tembok Penahan Tanah Direhabilitasi

Longsor di TPU Nagrog Bandung: Delapan Makam Dipindahkan, Tembok Penahan Tanah Direhabilitasi

Hujan deras yang mengguyur Kota Bandung pada Jumat (7/3/2025) mengakibatkan longsor di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Nagrog, Kecamatan Ujungberung. Peristiwa ini menyebabkan jebolnya tembok penahan tanah (TPT) di area pemakaman dan memaksa pemindahan delapan makam untuk mencegah potensi bahaya lebih lanjut. Kerusakan TPT, yang baru diketahui pada Sabtu dini hari (8/3/2025), diperkirakan memiliki diameter 30 meter dan kedalaman 10 meter, menimbulkan kekhawatiran akan longsor susulan dan mengancam sejumlah bangunan pendukung di TPU tersebut, termasuk satu mushala dan toilet.

Entis (65), salah satu pengurus TPU Nagrog, menjelaskan bahwa beberapa warga mendengar suara getaran tanah sebelum longsor terjadi. Meskipun tidak ada makam yang langsung amblas, antisipasi terhadap potensi longsor susulan mendorong pengambilan keputusan untuk merelokasi delapan makam dari blok E ke lokasi yang lebih aman di blok H dan N. Proses pemindahan makam, yang dilakukan pada Sabtu, berjalan lancar berkat kerja sama dengan keluarga ahli waris. "Kami melakukan relokasi ke blok yang lebih aman karena takut ada longsor susulan, jadi antisipasinya dipindah," ujar Entis. Proses relokasi ini dilakukan dengan melibatkan dan mendapat persetujuan dari seluruh keluarga ahli waris yang makamnya dipindahkan, dan disaksikan langsung oleh mereka. Pemindahan makam ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan ketenangan bagi keluarga yang berduka, terutama menjelang datangnya Lebaran, yang biasanya menjadi waktu puncak kunjungan peziarah.

Pemerintah Kota Bandung, melalui Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang (Disciptabintar), telah mengambil langkah cepat untuk menangani dampak longsor. Kepala Disciptabintar, Bambang Suhari, menjelaskan bahwa perbaikan TPT sedang dalam proses pengerjaan, dimulai dengan penggalian untuk pondasi baru. Pihaknya berharap proses rehabilitasi dapat diselesaikan sebelum Lebaran tiba, guna memastikan keamanan dan kenyamanan para peziarah. "Ini kan menuju Lebaran, peziarah banyak, jadi biar aman," tambah Bambang. Selain perbaikan TPT, Disciptabintar juga melakukan peninjauan ke TPU lain di Kota Bandung untuk mengantisipasi potensi longsor di masa mendatang, khususnya di lokasi-lokasi yang berisiko tinggi akibat gerusan air.

Upaya preventif juga dilakukan dengan melakukan pemantauan ketat di area-area yang rawan longsor. Kerja sama dengan instansi terkait juga terus dijalin untuk memastikan penanganan yang komprehensif dan terkoordinasi. Bambang menekankan pentingnya tindakan antisipatif untuk mencegah terulangnya kejadian serupa dan menjamin keselamatan warga Kota Bandung.

Langkah-langkah yang telah diambil:

  • Pemindahan 8 makam ke lokasi yang lebih aman.
  • Perbaikan TPT dengan pembangunan fondasi baru.
  • Peninjauan dan pemantauan di TPU lain yang berpotensi longsor.
  • Koordinasi dengan instansi terkait.
  • Mendapatkan persetujuan dari seluruh ahli waris untuk pemindahan makam.

Kejadian ini menyoroti pentingnya pengelolaan infrastruktur dan antisipasi bencana alam di daerah perkotaan, khususnya di area-area yang rawan longsor.