Korban Pelecehan Seksual Pilih Kriminologi UI Demi Bela Kaum Rentan

Audita Dahayu: Kriminologi Sebagai Jalan Pengabdian Pasca-Trauma

Audita Dahayu, seorang lulusan SMA Kolese Gonzaga, menorehkan kisah inspiratif dengan keputusannya memilih studi Kriminologi di Universitas Indonesia (UI). Diterima melalui jalur Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar (PPKB) 2025, Audita mengungkapkan bahwa pilihannya ini berakar dari pengalaman pahit yang dialaminya, yaitu pelecehan seksual. Pengalaman tersebut mendorongnya untuk mendalami akar permasalahan kejahatan dan berkontribusi dalam perlindungan korban, khususnya perempuan.

Awalnya, Audita tidak secara khusus menargetkan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri (PTN). Namun, ketertarikannya yang mendalam pada ilmu kriminologi, yang hanya ditawarkan oleh segelintir universitas di Indonesia, membuatnya mantap memilih UI. Audita menyadari bahwa UI merupakan pionir dalam program studi kriminologi di Indonesia. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri baginya, meyakinkannya bahwa UI adalah tempat yang tepat untuk mengembangkan pemahaman mendalam tentang kejahatan.

Sebagai seorang mahasiswi baru Kriminologi, Audita bersemangat untuk mempelajari fenomena kejahatan dari berbagai perspektif, termasuk aspek sosial, psikologis, dan struktural. Dia meyakini bahwa pemahaman komprehensif tentang akar masalah kejahatan adalah kunci untuk menemukan solusi yang efektif dan berkelanjutan. Pengalaman pribadinya sebagai korban pelecehan seksual menjadi motivasi kuat baginya untuk fokus pada perlindungan perempuan dan korban kejahatan lainnya.

Audita juga tertarik pada studi viktimologi, yang mempelajari tentang pengalaman dan hak-hak korban kejahatan. Dia berpendapat bahwa pemahaman yang mendalam tentang viktimologi akan membantunya dalam mengembangkan pendekatan yang lebih manusiawi dan berpusat pada korban dalam penanganan kasus kejahatan. Selain itu, Audita juga tertarik pada studi tentang anak dan delinkuensi, dengan harapan dapat berkontribusi dalam rehabilitasi pelaku kejahatan.

Audita memiliki pandangan yang progresif tentang penanganan kejahatan. Dia percaya bahwa sistem peradilan pidana seharusnya tidak hanya berfokus pada pemberian hukuman, tetapi juga pada rehabilitasi pelaku. Dia berharap dapat berkontribusi dalam mengembangkan program-program rehabilitasi yang efektif yang dapat membantu pelaku kejahatan untuk berubah menjadi individu yang lebih baik dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

Setelah menyelesaikan studi Kriminologi, Audita berencana untuk melanjutkan pendidikan di bidang grafologi. Dia ingin mempelajari bagaimana menganalisis karakter seseorang melalui tulisan tangan. Keahlian ini, menurutnya, akan sangat berguna dalam membantu proses penyelidikan kasus kriminal. Cita-citanya adalah bekerja di lembaga kepolisian sebagai seorang crime profiler atau pembuat profil kriminal, di mana dia dapat menggunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk membantu mengidentifikasi dan menangkap pelaku kejahatan.

Kisah Audita Dahayu adalah contoh inspiratif bagaimana pengalaman pribadi yang pahit dapat menjadi motivasi untuk melakukan perubahan positif. Dengan memilih studi Kriminologi, Audita berharap dapat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih aman dan adil bagi semua, terutama bagi kelompok-kelompok rentan.