Eskalasi Konflik Israel-Iran: Keluarga Diplomat Rusia Dievakuasi dari Tel Aviv
markdown Keluarga para diplomat Rusia di Israel telah dievakuasi di tengah meningkatnya ketegangan antara Tel Aviv dan Teheran. Langkah ini diambil seiring dengan eskalasi konflik yang ditandai dengan serangan udara yang saling dilancarkan selama hampir sepekan terakhir.
Duta Besar Rusia untuk Israel, Anatoly Viktorov, mengkonfirmasi bahwa istri dan anak-anak para diplomat Rusia telah meninggalkan Tel Aviv. Proses evakuasi dilakukan melalui wilayah Mesir, sebagai respons terhadap situasi keamanan yang memburuk. "Hampir seluruh anggota keluarga pegawai kedutaan telah meninggalkan negara itu," ujar Viktorov dalam sebuah wawancara.
Viktorov menambahkan bahwa evakuasi dilakukan pada hari Selasa (17/6) melalui Mesir, dengan tujuan agar keluarga diplomat tersebut dapat kembali ke Rusia. Ia juga tidak menutup kemungkinan relokasi Kedutaan Besar Rusia ke lokasi yang lebih aman di dalam wilayah Israel, mengingat intensitas serangan yang terus berlanjut.
Keputusan evakuasi ini diambil setelah konflik antara Israel dan Iran meningkat secara signifikan. Eskalasi dimulai pada hari Jumat (13/6) ketika Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap sejumlah target di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir. Serangan tersebut dilaporkan menewaskan sejumlah komandan militer senior Iran dan ilmuwan nuklir terkemuka.
Iran merespons serangan tersebut dengan meluncurkan serangkaian rudal dan drone ke wilayah Israel. Serangan balasan Iran ini menjadi yang pertama dalam beberapa dekade terakhir di mana rudal-rudal Iran berhasil menembus sistem pertahanan udara Israel dan menyebabkan korban jiwa di wilayah permukiman.
Garda Revolusi Iran bahkan mengklaim telah menggunakan rudal hipersonik dalam serangan balasan mereka. Pertempuran udara antara kedua negara telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa di kedua belah pihak. Pihak berwenang Iran melaporkan sedikitnya 224 orang tewas, termasuk komandan militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil. Sementara itu, kantor Perdana Menteri Israel melaporkan 24 kematian akibat serangan rudal Iran.
Situasi ini semakin memperburuk stabilitas regional dan menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya konflik yang lebih luas. Komunitas internasional terus menyerukan de-eskalasi dan penyelesaian damai atas konflik tersebut. Keberadaan komunitas besar kelahiran Rusia di Israel semakin menambah kompleksitas situasi ini.