Ancaman Nikel: Studi Ungkap Risiko Cacat Lahir dan Gangguan Kognitif pada Anak
Kajian ilmiah terbaru menyoroti bahaya paparan nikel jangka panjang, khususnya bagi kesehatan anak-anak dan ibu hamil. Penelitian ini mengindikasikan bahwa logam berat ini tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga berpotensi mengganggu perkembangan janin dan menyebabkan masalah kognitif pada anak-anak.
Studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Environmental Research and Public Health mengungkapkan bahwa paparan nikel melalui berbagai sumber seperti air minum, udara, dan makanan, dapat memicu efek toksik yang beragam. Efek tersebut meliputi gangguan saraf, gangguan ginjal, fibrosis paru, serta peningkatan risiko kanker paru-paru dan hidung.
Dampak Nikel pada Janin dan Anak-anak
Penelitian ini secara khusus menyoroti kemampuan nikel untuk menembus plasenta dan masuk ke dalam sistem tubuh janin. Paparan nikel selama masa kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko cacat lahir, gangguan perkembangan otak, dan gangguan sistem reproduksi.
Dalam eksperimen yang dilakukan pada hewan uji, paparan nikel terbukti mengurangi aktivitas enzim antioksidan, merusak DNA, dan memicu kematian sel pada ovarium. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan deformasi mitokondria dan pembengkakan organ reproduksi pada tikus betina yang terpapar nikel.
Lebih lanjut, paparan nikel dikaitkan dengan peningkatan risiko disabilitas intelektual ringan pada anak-anak. Hal ini disebabkan oleh kerusakan pada sistem saraf pusat yang terjadi sejak dalam kandungan. Efek ini dapat bersifat permanen dan memerlukan pendampingan jangka panjang.
Sumber Paparan Nikel
Walaupun paparan nikel paling signifikan terjadi di wilayah industri pertambangan, masyarakat umum juga berpotensi terpapar melalui berbagai sumber. Nikel banyak ditemukan dalam peralatan rumah tangga sehari-hari, koin, produk kosmetik, dan bahkan air yang telah terkontaminasi.
Selain itu, makanan tertentu seperti cokelat, kacang-kacangan, dan makanan laut juga dapat mengandung nikel dalam kadar tertentu. Risiko paparan semakin tinggi jika air yang dikonsumsi berasal dari wilayah dekat pertambangan atau tempat pembuangan limbah industri.
Para peneliti menekankan bahwa paparan nikel dalam jumlah kecil secara terus-menerus dapat lebih berbahaya daripada paparan besar dalam waktu singkat. Mereka menyerukan perlunya pengawasan ketat terhadap kadar nikel dalam air minum dan lingkungan, terutama di daerah pertambangan.
Ibu hamil dan anak-anak disarankan untuk menghindari paparan langsung terhadap sumber logam berat dan memilih air bersih yang telah terverifikasi aman. Penggunaan sistem penyaringan logam berat dan peningkatan akses terhadap air minum layak dinilai penting untuk menekan risiko kesehatan.
Pemerintah dan pelaku industri diharapkan untuk lebih transparan dalam menyampaikan potensi dampak kesehatan dari aktivitas pertambangan nikel, dan tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi semata.
Rekomendasi untuk Mengurangi Risiko Paparan Nikel:
- Pilih air minum yang telah diuji dan diverifikasi aman.
- Gunakan sistem penyaringan air yang efektif menghilangkan logam berat.
- Batasi konsumsi makanan yang berpotensi mengandung nikel tinggi.
- Hindari penggunaan produk kosmetik yang mengandung nikel.
- Dukung regulasi dan pengawasan yang ketat terhadap industri pertambangan nikel.
Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, risiko paparan nikel dan dampaknya terhadap kesehatan dapat diminimalkan.