Menjaga Kesehatan Organ Intim: Kapan Waktu yang Tepat Mengganti Celana Dalam?

Pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh tidak hanya terbatas pada penggunaan handuk atau sikat gigi yang rutin diganti. Pakaian dalam, khususnya celana dalam, juga memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan area intim. Lantas, kapan sebaiknya kita mengganti celana dalam dan membeli yang baru?

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG, menjelaskan bahwa frekuensi pemakaian bukanlah satu-satunya faktor penentu kapan celana dalam harus diganti. Menurutnya, kondisi fisik celana dalam itu sendiri menjadi pertimbangan utama. Selama celana dalam masih dalam kondisi baik, tidak melar, tidak robek, dan ukurannya masih pas, maka masih layak untuk digunakan.

Namun, berbeda halnya jika celana dalam sudah mengalami perubahan kondisi. Celana dalam yang sudah melar, robek, atau ukurannya sudah terlalu kecil, sebaiknya segera diganti dengan yang baru. Hal ini dikarenakan celana dalam yang tidak lagi fit dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada area intim.

"Bukan berapa kali pemakaian, tapi bagaimana dia fit di badan perempuan ini atau enggak. Selama bahannya masih oke, enggak kekecilan, enggak membuat sirkulasi udara di area intim terganggu, itu enggak apa-apa," jelas dr. Dinda. Penting untuk memastikan bahwa celana dalam yang digunakan tidak terlalu ketat sehingga dapat mengganggu sirkulasi udara di area intim. Sirkulasi udara yang buruk dapat menyebabkan kelembapan yang berlebihan, yang pada gilirannya dapat memicu pertumbuhan jamur dan infeksi.

Selain itu, perubahan berat badan juga perlu diperhatikan. Jika berat badan mengalami kenaikan, celana dalam yang sebelumnya pas mungkin menjadi terlalu kecil. Dalam kondisi ini, sebaiknya segera mengganti celana dalam dengan ukuran yang lebih sesuai. Celana dalam yang terlalu ketat dapat menyebabkan iritasi dan meningkatkan risiko infeksi.

Dengan demikian, tidak ada aturan baku mengenai berapa lama atau berapa kali celana dalam harus diganti. Keputusan untuk mengganti celana dalam sebaiknya didasarkan pada kondisi fisik celana dalam itu sendiri dan perubahan kondisi tubuh. Memperhatikan faktor-faktor ini dapat membantu menjaga kesehatan dan kenyamanan area intim.