Analisis Perbandingan Kekuatan Militer Iran dan Israel: Antara Jumlah Personel dan Teknologi Canggih

Perbandingan kekuatan militer antara Iran dan Israel selalu menjadi topik yang menarik, mengingat dinamika geopolitik kawasan Timur Tengah. Berdasarkan data dari Global Firepower, kedua negara ini memiliki kekuatan militer yang relatif seimbang, dengan Israel sedikit lebih unggul di peringkat 15, sementara Iran berada di peringkat 16. Namun, perbandingan ini memerlukan analisis yang lebih mendalam, mempertimbangkan berbagai aspek seperti sistem pertahanan udara, jumlah personel, anggaran pertahanan, kekuatan udara dan laut, serta kemampuan rudal.

Sistem Pertahanan Udara

Israel mengandalkan sistem Iron Dome sebagai tulang punggung pertahanan udaranya. Sistem ini menggunakan radar canggih untuk mengidentifikasi proyektil yang masuk, menghitung kecepatan dan arahnya. Proyektil yang dianggap tidak berbahaya dibiarkan jatuh di area kosong, sementara rudal pencegat diluncurkan untuk menghancurkan proyektil yang mengancam. Di sisi lain, Iran memiliki sistem Azarakhsh yang dirancang untuk jarak pendek dan ketinggian rendah. Sistem ini menggunakan deteksi inframerah, radar, dan sistem elektro-optik untuk mendeteksi dan mencegat target.

Jumlah Personel

Dari segi jumlah personel, Iran memiliki keunggulan yang signifikan. Menurut Al Jazeera, Iran memiliki total 610.000 personel aktif, terdiri dari:

  • 350.000 di Angkatan Darat
  • 190.000 di IRGC (Korps Garda Revolusi Islam)
  • 18.000 di Angkatan Laut
  • 37.000 di Angkatan Udara
  • 15.000 di Pertahanan Udara

Selain itu, Iran juga memiliki 350.000 pasukan cadangan. Sementara itu, militer Israel memiliki 169.500 personel aktif, termasuk:

  • 126.000 di Angkatan Darat
  • 9.500 di Angkatan Laut
  • 34.000 di Angkatan Udara

Israel memiliki pasukan cadangan yang lebih besar, yaitu 465.000 personel.

Anggaran Pertahanan

Data dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) menunjukkan adanya perbedaan signifikan dalam anggaran pertahanan kedua negara. Pada tahun 2024, pengeluaran militer Iran turun 10% menjadi $7,9 miliar, yang disebabkan oleh dampak sanksi ekonomi. Sebaliknya, pengeluaran militer Israel meningkat 65% menjadi $46,5 miliar pada tahun yang sama. Peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh operasi militer di Gaza.

Kekuatan Udara

Israel memiliki 345 pesawat tempur dan 43 helikopter serang. Angkatan Udara Iran memiliki 312 pesawat tempur, ditambah 23 pesawat tempur milik IRGC. Iran juga memiliki helikopter serang, dengan 2 dimiliki oleh Angkatan Udara, 50 oleh Angkatan Darat, dan 5 oleh IRGC. Namun, banyak pesawat Iran yang sudah tua, bahkan beberapa di antaranya berusia lebih dari 35 tahun tanpa peningkatan yang signifikan karena sanksi. Di sisi lain, Israel memiliki armada jet tempur yang lebih modern, termasuk F-16 dan F-35.

Kekuatan Darat

Iran memiliki sejumlah besar peralatan darat, termasuk 10.513 tank tempur, 6.798 artileri, dan lebih dari 640 pengangkut personel lapis baja. Angkatan Darat Iran memiliki 50 helikopter, sementara IRGC memiliki 5 helikopter. Israel memiliki sekitar 400 tank tempur, 530 artileri, dan lebih dari 1.190 pengangkut personel.

Kekuatan Laut

Israel memiliki 5 kapal selam dan 49 kapal patroli dan tempur pesisir. Angkatan Laut Iran memiliki 17 kapal selam taktis, 68 kapal patroli dan tempur pesisir, 7 korvet, 23 kapal pendarat, serta 18 kendaraan logistik dan pendukung.

Kemampuan Rudal

Iran memiliki setidaknya 12 jenis rudal balistik jarak menengah dan pendek, dengan jangkauan mulai dari 150 km hingga 2.000 km. Iran juga sedang mengembangkan rudal dengan jangkauan yang lebih jauh. Israel memiliki setidaknya empat jenis rudal balistik dengan jangkauan yang bervariasi, termasuk rudal Jericho-3 dengan jangkauan hingga 6.500 km.

Kemampuan Nuklir

Israel diyakini memiliki sekitar 90 hulu ledak nuklir. Sementara itu, Iran tidak memiliki senjata nuklir, tetapi melakukan aktivitas nuklir yang diklaim untuk tujuan damai.