Kepulangan Muzakir Manaf Disambut Meriah Usai Pengembalian Empat Pulau ke Aceh
Kepulangan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, ke tanah kelahirannya disambut dengan meriah setelah keberhasilannya dalam proses penyelesaian sengketa kepemilikan empat pulau antara Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Muzakir Manaf tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar, pada pukul 15.40 WIB, dan langsung disambut dengan antusiasme tinggi.
Kedatangan Muzakir Manaf diwarnai dengan penyambutan ala pahlawan. Musik tradisional Aceh seperti rapa'i dan serune kalee mengalun merdu, mengiringi tarian yang dipersembahkan khusus untuk menyambut kedatangannya. Tidak hanya itu, tokoh-tokoh agama terkemuka juga turut hadir untuk melakukan prosesi peusijuk (tepung tawar), sebuah ritual adat Aceh sebagai bentuk penghormatan dan doa. Muzakir Manaf juga tampak mengenakan Kopiah Meukeutop, topi adat kebanggaan masyarakat Aceh.
"Alhamdulillah, kami kembali dengan selamat dari Jakarta. Dengan komitmen Bapak Presiden, Prabowo Subianto, bersama Mendagri, telah diputuskan bahwa keempat pulau tersebut kembali ke Aceh," ujar Muzakir Manaf kepada awak media yang telah menunggunya. Ia menambahkan bahwa keberhasilan ini adalah berkat dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Aceh.
"Alhamdulillah, apa yang kita inginkan, apa yang kita perjuangkan, sudah menjadi milik kita. Kemarin sudah kami tandatangani, tidak ada masalah lagi, tidak ada dakwa-dakwi lagi, intinya sudah jelas dan pasti pulau itu hak kita, milik kita Aceh," tegasnya. Muzakir Manaf juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh rakyat Aceh, tokoh masyarakat, dan semua pihak yang telah memberikan dukungan penuh selama proses penyelesaian sengketa ini.
"Mudahan-mudahan aman damai kita semua," pungkasnya dengan harapan agar kedamaian dan kesejahteraan senantiasa menyertai seluruh masyarakat Aceh.