Harita Nickel Optimistis Raih Pertumbuhan Laba dan Pendapatan Meski Harga Nikel Global Turun
PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), yang lebih dikenal sebagai Harita Nickel, menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba di tengah tantangan penurunan harga nikel global. Manajemen perusahaan optimis bahwa strategi operasional yang diterapkan akan mampu mendongkrak kinerja keuangan perseroan.
Direktur Keuangan Trimegah Bangun Persada (NCKL), Suparsin Darmo Liwan, menyatakan bahwa manajemen menargetkan peningkatan pendapatan dan laba secara keseluruhan. Peningkatan ini diharapkan berasal dari optimalisasi kinerja operasional, khususnya dari sektor pertambangan bijih nikel, dengan peningkatan produksi sebagai kunci utama.
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah dengan mengaktifkan satu anak perusahaan, yaitu PT Gane Tambang Sentosa (GTS), yang telah memulai proses produksi. Kontribusi dari GTS diharapkan dapat signifikan dalam mencapai target produksi yang telah ditetapkan.
Dari sisi pengolahan nikel, perusahaan mengandalkan stabilitas operasional dari PT Megah Surya Pratiwi (MSP) dan PT Halmahera Jaya Feronikel (HJF). Kedua entitas ini diharapkan dapat mempertahankan kinerja yang solid, mengingat kapasitas produksi mereka telah mencapai tingkat optimal.
Lebih lanjut, Suparsin menyoroti peran penting entitas asosiasi dalam mendukung pertumbuhan perusahaan. Entitas-entitas tersebut meliputi PT Halmahera Persada Lygend (HPL), PT Obi Nickel Cobalt (ONC), dan PT Karunia Permai Sentosa (KPS). Meskipun kontribusi mereka dipengaruhi oleh fluktuasi harga nikel global, perusahaan melihat potensi peningkatan dari PT ONC, yang telah mencapai kapasitas produksi penuh. Selain itu, PT KPS juga telah memulai produksi pada tahun 2025, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif.
Kinerja Keuangan Kuartal I-2025
Optimisme perusahaan didukung oleh kinerja keuangan yang solid pada kuartal I-2025. NCKL berhasil mencatatkan laba usaha sebesar Rp 1,93 triliun, meningkat signifikan sebesar 38,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,39 triliun.
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga mengalami pertumbuhan yang mengesankan, mencapai Rp 1,66 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 66 persen dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar Rp 1 triliun.
Dari sisi pendapatan, NCKL berhasil mengantongi pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp 7,13 triliun pada kuartal I-2025. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 18,24 persen dibandingkan realisasi pada kuartal I-2024 yang sebesar Rp 6,03 triliun.
Secara rinci, pendapatan NCKL pada kuartal I-2025 berasal dari dua segmen utama, yaitu:
- Pengolahan nikel pihak ketiga: Rp 5,97 triliun
- Penambangan nikel pihak berelasi: Rp 1,16 triliun
Dengan strategi operasional yang solid dan didukung oleh kinerja keuangan yang positif, Harita Nickel optimis dapat mencapai target pertumbuhan di tengah tantangan pasar nikel global.