Kisah Jemaah Haji Depok: Ketidaktahuan di Tengah Ancaman Bom dalam Penerbangan
Rasa syukur bercampur haru menyelimuti kedatangan 442 jemaah haji kloter 12 JKS asal Depok di Balai Kota Depok pada Rabu (18/6/2025) sore. Di antara ratusan jemaah tersebut, terdapat Janaden (60), warga Sukatani, Depok, yang menyimpan cerita unik di balik perjalanan ibadahnya.
Kepulangan Janaden dan rombongan sempat tertunda akibat ancaman bom yang diterima pesawat Saudia Airlines yang mereka tumpangi. Namun, siapa sangka, Janaden justru tidak mengetahui adanya ancaman tersebut selama penerbangan berlangsung.
"Kita pas di pesawat itu lagi makan siang. Tahu-tahunya belum juga beres makan sudah disuruh buru-buru tinggalin semuanya," ungkap Janaden kepada awak media. Saat itu, Janaden dan istrinya tengah menikmati makan siang yang disediakan maskapai. Tiba-tiba, awak kabin mengumumkan instruksi agar penumpang segera menyelesaikan makan mereka. Tanpa menaruh curiga, Janaden bergegas menghabiskan makanannya dan membereskan kotak makan.
Keheranan mulai menyelimuti Janaden ketika pesawat mendarat bukan di Bandara Soekarno-Hatta, melainkan di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara. Lebih lanjut, Ia baru menyadari ada sesuatu yang tidak beres ketika melihat kehadiran aparat kepolisian, TNI, dan tim gegana yang menyambut kedatangan mereka.
"Setelah satu jam, baru tuh saya dapat informasi ada bom, tapi saya juga enggak tau rincinya," terang Janaden. Ia mengira telah tiba di Cengkareng dan baru mengetahui kejadian sebenarnya setelah dikabari oleh rekannya. Janaden segera menghubungi keluarganya di rumah untuk mengabarkan bahwa ia dan istrinya selamat.
"Enggak terasa ada ancaman, enggak ada juga pemberitahuan soal teror bom," imbuhnya.
Meski sempat mengalami kejadian yang menegangkan, Janaden mengaku tidak merasa takut saat melanjutkan penerbangan ke Bandara Soekarno-Hatta. Dengan mengucap Bismillah, ia dan istrinya memberanikan diri untuk kembali terbang.
Sebelumnya, pesawat Saudia Airlines tersebut memang terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu setelah pilot menerima informasi mengenai adanya ancaman bom. Pesawat tersebut membawa ratusan jemaah haji dalam perjalanan dari Jeddah menuju Jakarta.