Kisah Sukses Hasan: Raih Penghasilan Puluhan Juta Rupiah dengan LazAffiliate dan Berdayakan Generasi Muda Melalui Kreasi Konten
Ekonomi digital menghadirkan peluang bisnis yang menjanjikan, tidak hanya bagi para pelaku e-commerce, tetapi juga bagi para affiliate marketer. Popularitas profesi ini terus meningkat, didorong oleh hasil survei Populix 2024 yang mengungkapkan bahwa 59% konsumen di Indonesia pernah melakukan pembelian produk melalui promosi afiliasi. Hal ini membuktikan bahwa strategi pemasaran afiliasi sangat efektif dalam memengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Hasan Abdurrahman Latief, seorang pemuda asal Bandung, Jawa Barat, adalah salah satu contoh nyata bagaimana peluang ini dapat dimanfaatkan dengan sukses. Bergabung dengan program LazAffiliate sejak tahun 2021, Hasan memulai perjalanannya sebagai talent di sebuah agensi pemasaran digital. Pengalaman mempromosikan produk melalui live streaming memicu rasa ingin tahunya dan mendorongnya untuk mendalami dunia afiliasi hingga akhirnya mampu berkarir secara independen.
LazAffiliate, program afiliasi unggulan dari Lazada, menghubungkan kreator konten, influencer, dan konsumen aktif dengan berbagai brand dan penjual. Melalui program ini, para mitra afiliasi berkesempatan memperoleh komisi tanpa batas dari setiap penjualan yang terjadi melalui tautan afiliasi yang mereka bagikan.
"Awalnya hanya iseng untuk mengisi waktu luang, tapi ternyata hasilnya cukup menjanjikan. Sampai kakak dan adik saya ikut menjadi mitra afiliasi di Lazada. Kami sering patungan membeli produk yang akan kami ulas secara bergantian," ungkap Hasan.
Ketekunan dan kerja keras Hasan membuahkan hasil yang manis. Saat ini, ia berhasil meraih penghasilan hingga puluhan juta rupiah setiap bulannya dan telah mempekerjakan tujuh orang untuk membantunya dalam produksi konten.
"Konsistensi itu penting. Saya bersyukur sekarang punya tim untuk berdiskusi dan menghasilkan konten yang kreatif dan menarik bagi pengikut saya," lanjutnya.
Kesuksesan Hasan di LazAffiliate hanyalah permulaan dari ambisi besarnya untuk mendirikan sebuah agensi pemasaran digital yang mampu memberdayakan lebih banyak anak muda. Saat ini, ia tengah melanjutkan pendidikan pascasarjana untuk memperdalam pengetahuannya dan mempersiapkan gedung tiga lantai yang akan menjadi kantor agensinya. Seluruh biaya untuk mewujudkan impiannya ini berasal dari hasil yang ia peroleh sebagai mitra afiliasi Lazada.
Lazada Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Sebagai pelopor e-commerce di Indonesia, Lazada terus berkomitmen untuk membangun ekosistem ekonomi digital yang kuat, salah satunya melalui pemberdayaan talenta digital.
Esa Putra, Head of Affiliates Lazada Indonesia, menekankan bahwa talenta merupakan fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi.
"Oleh karena itu, kami berupaya untuk memberdayakan setiap individu dalam ekosistem kami, termasuk para mitra afiliasi LazAffiliate. Kami menyediakan pelatihan, fitur pendukung, dan skema komisi yang kompetitif agar mereka dapat terus berkembang," jelas Esa.
LazAffiliate menawarkan tautan afiliasi yang berlaku hingga tujuh hari dan komisi yang tetap dapat diperoleh hanya dari klik, bahkan tanpa adanya pembelian. Lazada juga secara rutin menyelenggarakan pelatihan dan pendampingan untuk memastikan para mitra selalu mendapatkan informasi terkini mengenai strategi pemasaran yang efektif.
Hasan mengakui bahwa kesuksesan tidak datang secara instan. Ia berterima kasih kepada Lazada atas berbagai inisiatif yang telah disiapkan untuk mendukung para mitra afiliasi.
"Namun, kita tetap harus memiliki strategi untuk bisa sukses," tegasnya.
Strategi Sukses Ala Hasan
Berikut adalah tiga strategi utama yang diterapkan oleh Hasan:
- Konsistensi dan Memanfaatkan Momen yang Tepat: Hasan membuat jadwal konten rutin dan menyesuaikannya dengan momentum yang ada. Contohnya, menjelang tahun ajaran baru, ia membuat konten promosi perlengkapan sekolah yang berhasil menarik perhatian banyak pengikutnya, terutama para ibu.
- Memanfaatkan Kecerdasan Buatan (AI): Hasan memanfaatkan berbagai aplikasi AI untuk mendukung strategi visual dan penulisan kontennya. Menurutnya, banyak aplikasi AI yang dapat membantu mitra afiliasi dalam membuat konten yang lebih menarik dan relevan.
-
Tampil Sebagai Model: Hasan menampilkan dirinya sebagai model untuk memperagakan produk yang dipromosikannya.
"Sambil memperagakan, saya sampaikan detail ukuran, bahan, sampai pengalaman pribadi. Ini penting agar pengikut yakin bahwa produk yang saya promosikan memang relevan dan ditawarkan dengan harga terbaik," jelasnya.
Untuk meningkatkan potensi penghasilan, Lazada juga terus memperkuat kanal afiliasinya. Platform ini menyediakan daftar produk dengan peluang penjualan tinggi dan komisi yang besar, serta dasbor kinerja yang menampilkan data setiap tautan yang dibagikan.
"Dengan fitur ini, mitra afiliasi dapat membuat strategi konten yang lebih efektif dan menghasilkan pendapatan berkelanjutan bersama Lazada," tambah Esa.
Apresiasi untuk Kreator Asia Tenggara
Pada ajang Lazada Affiliates Southeast Asia Awards 2025 di Bangkok, Thailand, Hasan menjadi salah satu dari 20 mitra afiliasi terbaik Indonesia yang mendapatkan apresiasi atas kontribusinya dalam mendorong penjualan di platform Lazada. Dalam acara tersebut, Lazada juga mengumumkan investasi tahunan sebesar 100 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,6 triliun untuk mengembangkan program LazAffiliate. Dana tersebut dialokasikan untuk memperkuat struktur komisi, memberikan insentif berbasis performa, dan menghadirkan fitur-fitur canggih yang mendukung kreator dari berbagai latar belakang untuk memaksimalkan monetisasi.
Lazada juga menjalin kerja sama dengan berbagai brand dan penjual untuk mengembangkan strategi pemasaran berbasis performa agar setiap investasi menghasilkan konversi yang nyata.
"Kisah sukses seperti Hasan menjadi inspirasi bagi kami untuk terus mengembangkan program LazAffiliate dan membuka akses lebih luas ke peluang ekonomi digital," pungkas Esa.