Tragedi Pendakian Puncak Carstensz: Dua Pendaki Meninggal Dunia Akibat Hipotermia, Jenazah Segera Dievakuasi
Tragedi Pendakian Puncak Carstensz: Dua Pendaki Meninggal Akibat Hipotermia
Tragedi menyelimuti ekspedisi pendakian Puncak Carstensz, Papua. Dua pendaki wanita, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono, dinyatakan meninggal dunia akibat hipotermia. Kejadian ini terjadi selama pendakian di puncak yang dikenal dengan tantangan ekstremnya. Informasi yang dihimpun dari Kepolisian Resort Mimika (Polres Mimika) dan Kantor SAR Mimika mengungkap kronologi dan kondisi terkini pasca-insiden memilukan tersebut.
Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiarto Budiman, membenarkan kabar duka tersebut. Ia menjelaskan bahwa kedua pendaki, yang berdomisili di Jakarta dan Bandung, mengalami hipotermia selama pendakian. Jenazah Elsa Laksono telah berhasil dievakuasi ke RSUD Mimika pada Minggu, 2 Maret 2025, pukul 06.10 hingga 09.26 WIT. Sementara itu, jenazah Lilie Wijayanti Poegiono dievakuasi pada hari yang sama setelah dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 02.07 WIT di Teras Dua, setelah sebelumnya ditemukan dalam kondisi kritis akibat gejala Acute Mountain Sickness (AMS). Kedua jenazah dijadwalkan diterbangkan ke Jakarta pada hari Senin, 3 Maret 2025.
Lebih lanjut, Kapolres menjelaskan bahwa Elsa Laksono meninggal dunia saat proses penurunan dari Puncak Carstensz, setelah menunjukkan gejala AMS. Sementara Lilie Wijayanti Poegiono juga meninggal karena gejala AMS yang sama setelah evakuasi oleh rekan pendaki dan pemandu. Proses evakuasi kedua pendaki yang mengalami kondisi kritis ini dilakukan di tengah kondisi cuaca yang menantang di wilayah pegunungan tersebut.
13 Pendaki Lain Selamat, Termasuk Fiersa Besari dan WNA
Kepala Kantor SAR Mimika, I Wayan Suyatna, memberikan keterangan terpisah mengenai kondisi rombongan pendaki lainnya. Dari total 13 orang yang mengikuti ekspedisi tersebut, selain kedua korban, seluruhnya dalam keadaan selamat dan berada di basecamp Lembang Kuning. Proses evakuasi sementara dihentikan karena kondisi cuaca buruk dan akan dilanjutkan pada hari berikutnya. Yang mengejutkan, rombongan pendaki tersebut diketahui turut melibatkan musisi Fiersa Besari dan tiga warga negara asing (WNA). Meskipun Wayan Suyatna belum bertemu langsung dengan rombongan, informasi keterlibatan Fiersa Besari telah beredar dan dikonfirmasi oleh berbagai sumber.
Kejadian ini kembali mengingatkan akan pentingnya persiapan yang matang dan pemahaman akan potensi risiko tinggi dalam pendakian gunung, khususnya di ketinggian ekstrim seperti Puncak Carstensz. Peristiwa ini menjadi duka mendalam bagi keluarga korban dan seluruh komunitas pecinta alam. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi para pendaki lainnya agar senantiasa memprioritaskan keselamatan dan mempersiapkan diri secara maksimal sebelum memulai pendakian di gunung-gunung tinggi.