Harapan Ibu di Cilincing untuk Masa Depan Pekerjaan Anaknya
Di tengah hiruk pikuk Jakarta Utara, seorang ibu bernama Siti, mencurahkan isi hatinya mengenai sulitnya lapangan pekerjaan yang dihadapi generasi muda saat ini. Siti, warga Cilincing, menyaksikan langsung bagaimana putrinya, Nadia, yang baru saja lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya.
Kisah Siti ini mencerminkan tantangan yang dihadapi banyak keluarga di Jakarta dan mungkin di seluruh Indonesia. Dengan latar belakang pendidikan yang sederhana, Siti merasakan perbedaan signifikan antara kemudahan mencari pekerjaan di masa lalu dibandingkan dengan kondisi saat ini. Ia mengenang masa ketika dirinya, seorang lulusan Sekolah Dasar (SD), memiliki lebih banyak pilihan pekerjaan yang tersedia.
"Dulu, saya lulusan SD bisa masuk kerja ke mana aja," ungkap Siti, menggambarkan betapa berbeda situasi pasar kerja pada masanya. Sekarang, ia melihat banyak lowongan pekerjaan yang tersedia cenderung mengarah pada posisi-posisi seperti sales, pegawai pegadaian, atau bahkan di sektor pinjaman online. Siti ingin lebih untuk Nadia.
Keinginan Siti sangat sederhana, namun menyentuh. Ia berharap Nadia dapat bekerja di bidang yang sesuai dengan keahliannya di bidang akuntansi yang telah dipelajari di SMK. Ia tidak ingin putrinya terpaksa bekerja di luar bidang tersebut, seperti menjadi sales atau bekerja di tempat pegadaian. Dorongan inilah yang membuat Siti rela mengantarkan Nadia ke Job Fair yang diadakan di Gelanggang Remaja, Koja, Jakarta Utara. Baginya, ini adalah sebuah perjuangan untuk memberikan yang terbaik bagi masa depan anaknya.
Di tengah keramaian Job Fair, Siti memanjatkan harapan agar Nadia mendapatkan kesempatan untuk melamar di perusahaan yang bonafit dan mendapatkan pekerjaan yang layak. Lebih dari itu, ia berharap agar lapangan pekerjaan di Jakarta, khususnya, dapat diperluas sehingga para lulusan baru seperti Nadia memiliki lebih banyak pilihan dan kesempatan untuk mengembangkan karier mereka.
Siti merindukan masa-masa ketika mencari pekerjaan tidak sesulit sekarang. "Pokoknya kalau bisa kita penginnya kayak zaman dulu cari kerja enggak sulit, ibaratnya apa aja yang penting halal kan enggak susah mencari pekerjaan," tuturnya. Harapan Siti adalah representasi dari harapan banyak orang tua di Indonesia yang menginginkan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak mereka, terutama dalam hal kesempatan kerja yang adil dan sesuai dengan kemampuan.
Kisah Siti dan Nadia adalah potret kecil dari permasalahan besar yang dihadapi Indonesia, yaitu kesenjangan antara jumlah lulusan baru dengan ketersediaan lapangan pekerjaan yang sesuai. Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah dan sektor swasta untuk menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja saat ini.
- Pendidikan dan Keterampilan: Perlunya peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan keterampilan agar lulusan lebih siap kerja.
- Penciptaan Lapangan Kerja: Mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja.
- Kesesuaian Jurusan: Memastikan kesesuaian antara jurusan yang diambil siswa dengan kebutuhan industri.
- Dukungan Orang Tua: Peran penting orang tua dalam memberikan dukungan dan motivasi kepada anak-anak mereka.
- Harapan akan Masa Depan: Optimisme dan harapan akan masa depan yang lebih baik bagi generasi muda Indonesia.