Kemitraan Pertamina-Seruni Atasi Krisis Air Bersih di Sragen: Ribuan Keluarga Terbantu
Pertamina dan Seruni Bersatu Padu Salurkan Air Bersih untuk Ribuan Warga Sragen
Kabar baik datang dari Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, di mana ribuan kepala keluarga (KK) kini dapat bernapas lega. PT Pertamina (Persero) bersama Solidaritas Perempuan untuk Indonesia Kabinet Merah Putih (Seruni KMP), dengan dukungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), telah meresmikan proyek penyediaan air bersih yang menjangkau 1.280 KK di delapan kecamatan.
Peresmian program yang berlangsung di Desa Juwok, Kecamatan Sukodono, ini dihadiri langsung oleh Pembina Seruni KMP, Selvi Gibran Rakabuming, dan Bupati Sragen, Sigit Pamungkas. Turut hadir pula Vice President (VP) Corporate Social Responsibility (CSR) & Small and Medium Enterprise and Public Private Partnership (SMEPP) Management Pertamina, Rudi Ariffianto, yang menegaskan komitmen Pertamina dalam mendukung kesejahteraan masyarakat melalui program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL).
Mengatasi Krisis Air: Solusi Berkelanjutan dari Pertamina
Rudi Ariffianto menjelaskan bahwa program penyediaan air bersih ini merupakan bagian integral dari fokus Pertamina pada bidang lingkungan. Melalui pengelolaan air berkelanjutan, Pertamina berupaya meningkatkan kesehatan masyarakat dan mendukung program pemerintah Asta Cita dalam mewujudkan kemandirian bangsa di berbagai sektor, termasuk energi dan air.
Selvi Gibran dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas bantuan sarana air bersih yang sangat dibutuhkan oleh warga Desa Juwok dan sekitarnya. Ia menekankan bahwa air adalah elemen vital kehidupan dan berharap inisiatif ini dapat menjadi solusi bagi masyarakat Sragen yang selama ini menghadapi kesulitan akses air bersih, terutama di musim kemarau.
Realita Kekeringan dan Dampak Positif Program
Kisah Dwi Sulistyawan, seorang petani Desa Juwok, menggambarkan betapa seriusnya masalah kekeringan di wilayah tersebut. Pada tahun 2024, empat desa di Sragen mengalami krisis air bersih yang berdampak signifikan pada kehidupan sehari-hari dan pertanian. Program dari Pertamina dan Seruni ini hadir sebagai angin segar, memberikan harapan akan pasokan air yang stabil dan berkelanjutan.
Sebelum merealisasikan proyek ini, Pertamina telah berkolaborasi dengan Badan Geologi Kementerian ESDM untuk melakukan kajian mendalam di delapan kecamatan. Hasilnya, teridentifikasi 16 titik potensial untuk pembangunan sarana dan prasarana air bersih. Untuk memastikan keberlanjutan program, pengelolaan sarana air bersih akan diserahkan kepada Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Bersih yang dibentuk oleh pemerintah kabupaten dan desa.
Komitmen Pertamina untuk Kesejahteraan Masyarakat
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa Pertamina secara aktif menjalankan berbagai program TJSL di seluruh Indonesia dengan menggandeng berbagai pihak. Tujuannya adalah untuk memberikan dampak yang lebih besar dan berkelanjutan bagi masyarakat. Pertamina tidak hanya fokus pada penyediaan energi, tetapi juga berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian nasional melalui program-program sosial yang inovatif.
Sebagai perusahaan yang berkomitmen pada transisi energi, Pertamina juga mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 dengan mendorong program-program yang selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh inisiatif ini dijalankan dengan berpegang pada prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang menjadi landasan operasional Pertamina di seluruh lini bisnisnya.
Dengan adanya program penyediaan air bersih ini, diharapkan masyarakat Sragen dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik, terbebas dari kekhawatiran akan kekurangan air, dan mampu meningkatkan produktivitas di berbagai bidang.
- Pertamina, Seruni KMP dan Kementerian ESDM bersinergi bangun sarana air bersih.
- Program ini menjangkau 1.280 kepala keluarga (KK) di delapan kecamatan.
- Program berfokus pada kesehatan masyarakat dan kemandirian bangsa.
- Pertamina juga mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 dengan mendorong program-program yang selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs).