Partai Ummat Jawa Timur Nyatakan Loyalitas Penuh kepada Amien Rais di Tengah Gelombang Protes Nasional
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Ummat Jawa Timur (Jatim) menegaskan posisinya untuk tetap setia dan mendukung penuh Amien Rais, mantan Ketua MPR dan tokoh kunci dalam partai tersebut. Pernyataan ini muncul di tengah riuhnya pemberitaan mengenai gelombang protes dari sejumlah DPW lain di berbagai daerah yang menyoroti mekanisme penyusunan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai.
Ibnu Saichoni, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris DPW Partai Ummat Jatim, menyatakan bahwa seluruh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Ummat se-Jawa Timur solid dalam memberikan dukungan kepada Amien Rais. "Bagi kami, Bapak Amien Rais adalah tokoh politik yang menjadi panutan. Kami akan tegak lurus mengikuti instruksi beliau," ujarnya dengan mantap.
Menanggapi polemik AD/ART yang sedang berlangsung, Ibnu Saichoni menilai bahwa perbedaan pendapat dan dinamika seperti itu adalah hal yang wajar dalam kehidupan berorganisasi, khususnya dalam partai politik. Ia juga menyampaikan pandangannya mengenai ketiadaan ketentuan mengenai Musyawarah Nasional (Munas) dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dalam AD/ART partai. Menurutnya, sebagai partai yang relatif kecil, efisiensi anggaran menjadi pertimbangan penting. Ia berpendapat bahwa alokasi dana akan lebih baik jika difokuskan untuk persiapan dan pemenangan Pemilu 2029.
Sebelumnya, sejumlah laporan media mengindikasikan adanya ketidakpuasan dari 24 DPW Partai Ummat terhadap proses pengesahan AD/ART yang baru. Mereka berpendapat bahwa mekanisme tersebut tidak sepenuhnya mencerminkan prinsip-prinsip demokrasi yang seharusnya dijunjung tinggi oleh partai. Beberapa pihak bahkan mengancam akan mengambil langkah hukum, termasuk melayangkan somasi kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) serta menggugat AD/ART tersebut ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Kontroversi ini berpusat pada klaim bahwa Majelis Syuro Partai Ummat, di bawah kepemimpinan Amien Rais, telah mengesahkan AD/ART yang baru tanpa melalui forum Munas atau Rakernas. Hal ini memicu perdebatan mengenai legitimasi dan transparansi proses pengambilan keputusan dalam partai.
Dengan pernyataan dukungan yang kuat dari DPW Jawa Timur, terlihat bahwa Partai Ummat terpecah menjadi beberapa kubu. Satu kubu yang loyal terhadap Amien Rais dan satu kubu yang ingin agar AD/ART partai diubah agar lebih demokratis. Perseteruan ini bisa jadi akan berlanjut ke pengadilan apabila somasi yang dilayangkan oleh 24 DPW Partai Ummat tidak didengarkan oleh Kemenkumham.
Pernyataan dari DPW Partai Ummat Jawa Timur ini tentu memberikan angin segar bagi Amien Rais dan pendukungnya di tengah badai protes yang sedang berlangsung. Namun, bagaimana kelanjutan dari konflik internal ini dan dampaknya terhadap soliditas Partai Ummat secara nasional masih menjadi pertanyaan yang belum terjawab.