Operasi pencarian korban longsor di area Tambang Pasir Argasunya, Harjamukti, Kota Cirebon, resmi diakhiri pada Rabu (18/6/2024) sore, setelah tim SAR gabungan berhasil menemukan dua jasad yang tertimbun material longsor.

Kedua korban yang merupakan kakak beradik, Dani Danara (29) dan Ryan Andrian Pamungkas (23), ditemukan tidak jauh dari lokasi dump truck yang biasa mereka gunakan untuk mengumpulkan pasir. Penemuan Ryan terjadi sekitar pukul 16.03 WIB, disusul penemuan jasad Dani sekitar pukul 16.45 WIB. Usai penemuan, tim medis segera melakukan pemeriksaan awal sebelum jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman.

Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar, mengkonfirmasi penghentian operasi SAR setelah kedua korban berhasil ditemukan. Keputusan ini diambil berdasarkan kesepakatan bersama tim SAR gabungan dan telah dikomunikasikan kepada keluarga korban. Langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Pemerintah Daerah Kota Cirebon adalah menutup akses menuju lokasi tambang untuk mencegah aktivitas penambangan ilegal lebih lanjut. Penutupan ini rencananya akan dilakukan dengan membuat barikade atau parit di sekitar area tambang.

AKBP Eko Iskandar menambahkan bahwa pemerintah daerah sedang berupaya mencari solusi alternatif mata pencaharian bagi warga yang sebelumnya bekerja sebagai penambang di lokasi tersebut. Namun, belum ada detail konkret mengenai program alih profesi yang akan ditawarkan. Kapolres juga menegaskan bahwa aktivitas penambangan pasir di lokasi tersebut ilegal karena tidak memiliki izin resmi dan tidak mengikuti prosedur keselamatan yang berlaku. Bahkan, dua minggu sebelum kejadian longsor, pihak kepolisian telah melakukan penutupan lokasi, namun warga tetap nekat melakukan penambangan secara diam-diam hingga akhirnya terjadi musibah.

Dalam peristiwa longsor ini, tiga orang berhasil selamat tanpa mengalami luka sedikit pun. Ketiga orang tersebut turut membantu tim SAR dalam proses pencarian korban dengan memberikan informasi terkait lokasi dan kondisi di sekitar area tambang.