TOOL Optimistis Dongkrak Penjualan Koper Pintar 'Airwheel' di Tengah Tantangan Ekonomi

PT Rohartindo Nusantara Luas Tbk (TOOL) menargetkan peningkatan signifikan dalam penjualan pada tahun 2025, dengan fokus utama pada segmen koper pintar 'Airwheel'. Perusahaan melihat potensi besar pada produk smart robotic luggage ini, mengingat belum adanya pesaing langsung di pasar.

Direktur Utama TOOL, Ronald Hartono Tan, menyampaikan optimisme perusahaan dalam meraih pangsa pasar yang lebih besar melalui strategi ekspansi dan kolaborasi yang berkelanjutan. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah menjalin kemitraan dengan department store terkemuka untuk memperluas jangkauan distribusi produk Airwheel.

Ekspansi Pasar dan Kemitraan Strategis

TOOL telah memulai langkah ekspansi dengan membuka counter di beberapa pusat perbelanjaan strategis di Jakarta pada tahun 2024. Toko perdana Airwheel berlokasi di Sedayu City, Kelapa Gading, diikuti dengan pembukaan counter di department store seperti SEIBU Grand Indonesia, SOGO Pondok Indah Mall 2, dan SOGO Plaza Senayan. Untuk tahun 2025, perusahaan berencana memperluas jangkauan ke Jawa Timur, khususnya Surabaya, melalui kerja sama dengan department store dan pembukaan counter di lokasi-lokasi strategis.

Ronald menambahkan bahwa TOOL menargetkan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan pada tahun 2025. Fokus utama perusahaan adalah meningkatkan penjualan, memperluas pangsa pasar, dan meningkatkan efisiensi operasional. Selain itu, TOOL juga berencana untuk terus berinovasi dalam layanan dan produk, termasuk diversifikasi produk di luar koper, dengan memperluas lini produk perkakas dan peralatan rumah tangga.

Tantangan Ekonomi dan Kinerja Keuangan 2024

Namun, TOOL juga mengakui adanya tantangan yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan pada tahun 2024. Fluktuasi nilai tukar rupiah menjadi faktor utama yang menyebabkan perubahan harga produk dan mempengaruhi daya saing di pasar. Selain itu, situasi ekonomi dan politik global yang tidak stabil turut mempengaruhi pengadaan produk perusahaan.

Kondisi politik nasional sepanjang tahun 2024 juga memberikan pengaruh terhadap arah kebijakan pemerintah dan berdampak pada iklim bisnis. Akibatnya, TOOL mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 37,01% menjadi Rp 93,53 miliar pada tahun 2024, dibandingkan dengan Rp 148,49 miliar pada tahun sebelumnya. Laba bersih perusahaan juga mengalami penurunan signifikan sebesar 96,86% menjadi Rp 939,378 juta.

Meskipun demikian, TOOL berhasil membukukan aset sebesar Rp 214,87 miliar, dengan liabilitas sebesar Rp 21,68 miliar dan ekuitas sebesar Rp 193,19 miliar. Perusahaan juga mencatatkan penurunan liabilitas sebesar 12,53% dan peningkatan ekuitas sebesar 0,53% dibandingkan tahun 2023.

Alokasi Capex untuk Pengembangan Usaha

Untuk mendukung agenda strategis perusahaan pada tahun buku 2025, TOOL mengalokasikan belanja modal (Capex) sekitar Rp 3 miliar. Dana ini akan digunakan untuk mendukung perluasan jaringan distribusi, penguatan fasilitas ritel, serta peningkatan infrastruktur digital dan sistem operasional. Investasi ini diharapkan dapat mendukung pengembangan usaha TOOL dan mencapai target pertumbuhan yang telah ditetapkan.