Relawan Desak Penegak Hukum Usut Tuntas Teror Ranjau Paku di Jalanan Ibu Kota
Aksi teror ranjau paku di jalanan Jakarta, khususnya di ruas Jalan Gatot Subroto, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, terus meresahkan para pengguna jalan. Seorang relawan penanggulangan ranjau paku, Usmanto (35), menyuarakan aspirasinya agar pihak kepolisian tidak hanya fokus pada membersihkan ranjau, tetapi juga melakukan investigasi mendalam untuk menangkap para pelaku yang bertanggung jawab atas aksi berbahaya ini.
"Patroli dan pengumpulan ranjau saja tidak akan menyelesaikan masalah. Yang terpenting adalah menemukan dan menindak tegas para pelaku penyebaran ranjau," ujar Usmanto dengan nada prihatin.
Usmanto, yang telah lima tahun aktif sebagai relawan pemburu ranjau paku, mengungkapkan bahwa Jalan Gatot Subroto seolah tidak pernah benar-benar terbebas dari ancaman benda-benda tajam ini. Bahkan, dengan pengalamannya, ia mampu mendeteksi keberadaan ranjau paku, yang seringkali berasal dari potongan rangka payung, meski hanya dengan mengendarai sepeda motor.
Setiap hari, Usmanto menyisir jalanan menggunakan magnet khusus, mengumpulkan serpihan-serpihan logam berbahaya yang dapat menyebabkan ban kendaraan bocor dan berpotensi mengakibatkan kecelakaan. Dari hasil penyisiran rutinnya, ia bisa mengumpulkan hingga setengah botol air mineral berukuran 600 mililiter ranjau paku setiap hari. Ironisnya, ia meyakini bahwa keesokan harinya, ranjau paku akan kembali bertebaran di jalanan.
Selama lima tahun mengabdikan diri sebagai relawan, Usmanto telah mengumpulkan ranjau paku sebanyak dua galon air mineral. Namun, ia menyebutkan bahwa ranjau paku tersebut tidak memiliki nilai ekonomi. “Tidak ada yang mau membeli ranjau paku bekas rangka payung. Biasanya saya kubur kalau sudah terlalu banyak,” ungkapnya.
Usmanto juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap respons Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait masalah ini. Ia mengaku pernah melaporkan masalah ini dengan membawa bukti berupa botol berisi ranjau paku. Namun, menurutnya, hingga dua periode kepemimpinan gubernur berganti, belum ada tindakan nyata yang diambil untuk menanggapi keluhannya.
Ranjau paku telah menyebabkan sejumlah kecelakaan, terutama bagi pengendara sepeda motor. Usmanto mencontohkan insiden yang terjadi di kawasan Cawang, Jakarta Timur, di mana sepasang suami istri terjatuh akibat ban motor mereka bocor terkena ranjau paku. “Kejadiannya malam hari, kaki mereka berdua terluka parah,” kenangnya.
Motivasi Usmanto untuk terus menjalankan aksinya adalah untuk mencegah jatuhnya korban lain akibat ranjau paku. Ia tidak ingin masyarakat, terutama para pengemudi ojek online yang mencari nafkah di jalanan, menjadi korban dari aksi keji ini.
Usmanto berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan aparat penegak hukum dapat bertindak tegas terhadap para pelaku penyebaran ranjau paku. Ia mendesak agar masalah ini segera direspons dengan serius, mengingat dampaknya yang merugikan dan meresahkan masyarakat luas.
"Saya mohon kepada Gubernur DKI Jakarta untuk merespons masalah ranjau paku di Jalan Gatot Subroto. Hampir setiap hari ada sebaran ranjau paku yang sangat merugikan dan meresahkan," pungkasnya.