Polemik Pembagian Bahan Mentah dalam Program Makanan Bergizi Gratis di Tangerang Selatan
Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Tangerang Selatan menuai sorotan setelah pembagiannya dilakukan dalam bentuk bahan mentah kepada siswa. Praktik ini, yang mencakup distribusi beras, ikan asin, telur puyuh, kacang tanah, serta buah-buahan seperti jeruk dan pisang, diterapkan pada berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA.
Fenomena ini mencuat setelah viral di media sosial X. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) setempat mengonfirmasi bahwa pembagian bahan mentah tersebut dilakukan di 18 sekolah di Kecamatan Ciputat Timur, menjangkau total 4.075 siswa. Rinciannya meliputi 230 siswa PAUD/TK, 2.427 siswa SD/MI, 261 siswa SMP/MTS, dan 1.157 siswa SMA/SMK/MA.
Kepala SPPG Yayasan Mualaf Indonesia Timur (Yasmit) Ciputat Timur, A. Basiro, menjelaskan bahwa pembagian dalam bentuk mentah bertujuan agar siswa dapat membawa pulang dan menyimpan bahan makanan lebih lama. Kebijakan ini diambil sebagai respons terhadap kondisi sekolah yang sedang melaksanakan class meeting atau menjelang libur.
SPPG menekankan bahwa bahan pangan yang didistribusikan bukanlah makanan kemasan, melainkan real food. Tujuannya adalah menghindari penggunaan bahan pengawet, pewarna, pemanis buatan, dan meminimalisir konsumsi makanan ultra-processed. Bahan makanan mentah diharapkan dapat diolah oleh orang tua siswa di rumah, sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Tangerang Selatan, Deden Deni, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima keluhan dari masyarakat terkait pembagian MBG dalam bentuk bahan mentah. Pemerintah Kota Tangsel telah meminta klarifikasi kepada SPPG Yasmit Ciputat Timur.
Deden menjelaskan bahwa skema pendistribusian MBG bahan mentah sebelumnya hanya dilakukan saat bulan Ramadan dengan kategori makanan kering seperti biskuit dan energen. Ia berharap SPPG dapat memberikan MBG dalam bentuk makanan siap hidang dan telah mengingatkan SPPG lainnya.
Sementara itu, Badan Pangan Nasional (BGN) menyatakan tidak memiliki kebijakan untuk memberikan bahan mentah dalam program MBG. BGN tengah menyusun petunjuk teknis pembagian MBG selama masa libur sekolah. Jika siswa dan guru bersedia hadir di sekolah, MBG akan dilanjutkan seperti biasa. Jika tidak, fokus akan dialihkan ke ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
BGN memastikan SPPG akan tetap menyiapkan makanan jadi jika guru dan siswa bersedia datang ke sekolah saat libur. Siswa juga akan dibekali makanan tahan lama sebagai cadangan untuk hari berikutnya.