Tragedi di Balik Gerobak Risol: Bocah Penjual di Tangsel Diduga Jadi Korban Kekerasan Ibu Kandung
Kisah memilukan menimpa seorang anak laki-laki berusia 13 tahun, inisial N, yang tinggal di Serua, Ciputat, Tangerang Selatan. N, yang sehari-hari berjuang menjajakan risol, diduga mengalami penganiayaan oleh ibunya sendiri, LH (46), lantaran hasil penjualannya tak sesuai harapan.
Kabar dugaan kekerasan ini mencuat ke publik setelah sebuah video yang menampilkan kondisi N viral di media sosial. Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @abizarajadeh, terlihat N berjalan dengan susah payah sambil memikul keranjang merah berisi risol dagangannya. Kondisi fisiknya memprihatinkan, tampak jelas raut wajahnya yang kelelahan, serta luka-luka yang menghiasi kakinya, diduga akibat sayatan benda tajam dan sundutan rokok.
Menindaklanjuti viralnya video tersebut, pihak kepolisian dari Polsek Ciputat Timur segera turun tangan untuk menyelidiki kebenaran informasi tersebut dan memastikan kondisi N. Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Bambang Askar Sodiq, menjelaskan bahwa peristiwa dugaan penganiayaan terjadi pada Selasa (17/6/2025) malam, sesaat setelah N pulang dari berjualan.
Menurut pengakuan LH kepada pihak kepolisian, ia mengaku marah karena hasil penjualan risol anaknya tidak memuaskan. "Ibu korban mengakui telah melakukan kekerasan terhadap anaknya. Kejadian bermula ketika N pulang berjualan dengan membawa hasil yang kurang memuaskan, sehingga memicu kemarahan dan berujung pada pemukulan menggunakan kayu," ungkap Kompol Bambang.
Diketahui bahwa N adalah seorang anak berkebutuhan khusus yang turut membantu perekonomian keluarga dengan berjualan risol. Sementara itu, LH adalah seorang ibu tunggal dengan dua orang anak laki-laki. Anak sulungnya telah bekerja, sedangkan N merupakan anak kedua yang membantu mencari nafkah dengan berjualan makanan keliling.
Terungkap pula bahwa kasus dugaan kekerasan yang dialami N bukanlah kali pertama terdengar oleh warga sekitar. Ketua RT setempat bahkan pernah melaporkan dugaan penganiayaan ini kepada petugas Bimbingan Masyarakat (Binmas) Polsek Ciputat Timur dan Dinas Sosial. Laporan tersebut dilayangkan karena warga menilai LH memiliki karakter yang keras dan kerap melampiaskan emosinya kepada anak-anaknya.
- Ketua RT setempat pernah melaporkan dugaan penganiayaan kepada petugas Bimbingan Masyarakat (Binmas) Polsek Ciputat Timur dan Dinas Sosial.
Sayangnya, laporan tersebut belum membuahkan tindakan hukum yang konkret. LH masih tinggal bersama kedua anaknya di rumah yang sama.
Setelah video N viral dan laporan diterima, pihak kepolisian dari Polsek Ciputat Timur langsung mendatangi kediaman korban yang terletak di Jalan Vinca Nomor 568, Kelurahan Serua, Ciputat, pada Selasa malam sekitar pukul 22.00 WIB. "Petugas telah mendatangi lokasi dan bertemu langsung dengan ibu serta kakak korban," kata Kompol Bambang.
Dalam kesempatan tersebut, polisi memberikan imbauan tegas kepada LH untuk tidak lagi melakukan kekerasan dalam mendidik anak. Polisi juga menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan anak, baik secara fisik maupun emosional. "Kami memberikan imbauan dan menasihati ibu korban untuk tidak melakukan kekerasan atau penganiayaan terhadap anak serta mencukupi kebutuhannya," tegasnya.
Kondisi N, bocah penjual risol yang terlihat berjalan tertatih di kawasan Pamulang dengan luka-luka di kaki dan wajah lesu, menjadi gambaran nyata nestapa yang dialaminya. Kasus ini menjadi sorotan publik dan memicu keprihatinan mendalam terhadap perlindungan anak dari tindak kekerasan, terutama di lingkungan keluarga.
Kata Kunci: