Korea Utara Mengecam Agresi Israel Terhadap Iran, Peringatkan AS Terkait Potensi Perluasan Konflik

Korea Utara menyampaikan kecaman keras terhadap serangan Israel yang semakin memperuncing ketegangan dengan Iran. Melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri, Pyongyang mengeluarkan pernyataan yang memperingatkan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa agar tidak memperkeruh suasana dan berpotensi memicu konflik yang lebih besar di kawasan Timur Tengah.

Dalam pernyataan yang dirilis oleh kantor berita pemerintah KCNA pada hari Kamis (19/6/2025), Korea Utara menyampaikan "kekhawatiran serius" terkait "serangan militer Israel dan dengan tegas mengecamnya." Juru bicara tersebut menambahkan bahwa tindakan Israel yang menyebabkan jatuhnya korban sipil merupakan "kejahatan terhadap kemanusiaan yang tidak dapat dimaafkan."

Pernyataan tersebut menuding Israel melakukan "tindakan ilegal terorisme yang disponsori negara" yang dapat meningkatkan risiko "perang habis-habisan baru di kawasan Timur Tengah." Serangan Israel, yang menurut mereka menargetkan program nuklir Iran, memicu serangkaian serangan balasan selama enam hari, di mana kedua belah pihak saling meluncurkan rudal.

Iran melaporkan bahwa serangan Israel telah mengakibatkan sedikitnya 224 korban jiwa, termasuk komandan militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil. Sementara itu, pemerintah Israel mengklaim bahwa sedikitnya 24 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan balasan dari Iran.

Korea Utara semakin mempererat hubungannya dengan Rusia dalam beberapa tahun terakhir, dan menunjukkan dukungan terhadap operasi militer Moskow di Ukraina. Rusia dan Iran juga telah menjalin kemitraan strategis yang luas untuk memperluas kerja sama militer. Ukraina dan sekutunya menuduh Iran memasok Rusia dengan pesawat tak berawak dan rudal jarak pendek.

Presiden AS Donald Trump telah memberikan indikasi kemungkinan keterlibatan AS dalam aksi militer bersama Israel terhadap Iran. Trump menyatakan bahwa kesabarannya terhadap Iran telah "habis", namun ia juga menyatakan bahwa masih ada peluang untuk melakukan pembicaraan. Ia belum mengambil keputusan terkait keterlibatan AS dalam potensi pengeboman Iran, dan memperingatkan bahwa kepemimpinan Iran saat ini dapat terguling akibat perang tersebut.

Pyongyang memperingatkan Trump dan pihak lain agar tidak terlibat dalam konflik yang dipicu oleh Israel. Korea Utara menuding Israel, yang didukung oleh AS dan negara-negara Barat, sebagai "entitas yang seperti kanker bagi perdamaian di Timur Tengah dan penyebab utama hancurnya perdamaian dan keamanan global."

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara juga menyatakan bahwa masyarakat internasional mengawasi dengan ketat tindakan AS dan kekuatan Eropa yang dianggap "mengobarkan api perang" dan mempersoalkan hak kedaulatan Iran untuk membela diri. Mereka menambahkan bahwa tindakan tersebut mendorong situasi di Timur Tengah menuju fase bencana yang tak terkendali.

Poin-poin Penting:

  • Korea Utara mengecam serangan Israel terhadap Iran.
  • Pyongyang memperingatkan AS dan Eropa untuk tidak memperkeruh suasana.
  • Korea Utara menuding Israel sebagai penyebab utama ketidakstabilan di Timur Tengah.
  • Pyongyang memperingatkan AS agar tidak terlibat dalam konflik.