SPMB Jakarta 2025: Orang Tua Mengeluhkan Kesalahan Input Data dan Verifikasi KK

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jakarta, yang dikenal dengan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Jakarta 2025, telah berlangsung sejak 16 Juni 2025. Namun, dalam pelaksanaannya, sejumlah orang tua murid menyampaikan keluhan terkait kendala yang mereka hadapi saat mendaftarkan anak-anak mereka melalui sistem daring. Keluhan yang paling banyak diterima adalah kesalahan dalam menginput data dan masalah verifikasi Kartu Keluarga (KK).

Beberapa orang tua mengakui kesalahan dalam memilih sekolah yang dituju. Maya, seorang warga Cipinang Muara, Jakarta Timur, misalnya, mengajukan permohonan agar anaknya dikeluarkan dari sistem SPMB karena khawatir anaknya akan diterima di sekolah yang lokasinya jauh dari tempat tinggalnya. Hal ini disebabkan oleh kesalahan Maya saat memilih sekolah di sistem. Ia awalnya ingin mendaftarkan anaknya di SD wilayah Cipinang, namun tanpa sengaja memilih sekolah di wilayah Duren Sawit. Menyadari kesalahannya, Maya mendatangi posko SPMB untuk meminta bantuan. Solusi yang diberikan adalah menunggu hingga nama anaknya tidak lagi muncul di sistem, sehingga ia dapat mendaftarkan anaknya kembali di sekolah yang diinginkan.

Selain kesalahan memilih sekolah, masalah lain yang sering dikeluhkan adalah penolakan verifikasi KK. Agus, warga Jatinegara, merasa bingung karena proses verifikasi SPMB untuk anaknya ditolak karena KK miliknya tidak terdaftar dalam sistem. Agus menjelaskan bahwa tahun ini terjadi perubahan alamat pada KK miliknya akibat penggusuran tempat tinggal lama. Namun, sistem pendaftaran SPMB Jakarta hanya memperhitungkan perubahan KK yang dilakukan sebelum tanggal 16 Juni 2024. Setelah mendatangi posko SPMB, Agus diminta untuk mendaftarkan kembali anaknya dengan mencantumkan dua alamat dalam proses verifikasi.

Kepala Seksi SMP dan SMA Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur, Tri Kurniasih, mengimbau para orang tua untuk lebih teliti ketika memilih sekolah bagi anak-anak mereka. Sistem memberikan kesempatan untuk melakukan verifikasi hingga tiga kali sebelum pengajuan persyaratan dikirim. Ia juga menambahkan bahwa orang tua masih memiliki kesempatan untuk mengganti pilihan sekolah, namun perlu menunggu hingga sistem melempar calon peserta didik dari sekolah sebelumnya dalam waktu tertentu.

Posko bantuan SPMB di SMKN 26 Jakarta menerima ratusan aduan setiap hari. Selain masalah kesalahan memilih sekolah dan verifikasi KK, aduan juga terkait dengan lupa kata sandi (password) akun SPMB yang perlu di-reset, serta batas waktu atau cut off data Kartu Keluarga (KK) sebagai salah satu syarat pendaftaran SPMB. Tim Posko bantuan juga menerima keluhan dari orang tua yang ingin memindahkan pilihan sekolah karena merasa salah memilih saat proses pendaftaran.

Berikut adalah rangkuman beberapa kendala yang dihadapi orang tua dalam SPMB Jakarta 2025:

  • Kesalahan memilih sekolah
  • Penolakan verifikasi KK
  • Lupa kata sandi akun SPMB
  • Masalah cut off data KK

Tri Kurniasih juga menekankan pentingnya ketelitian dan kehati-hatian orang tua dalam mengisi formulir pendaftaran dan memilih sekolah. Ia menyarankan agar orang tua membaca kembali informasi yang tertera sebelum mengirimkan pengajuan.