Konflik Iran-Israel Memanas, KBRI Teheran Tingkatkan Status Siaga dan Siapkan Evakuasi WNI

Ketegangan antara Iran dan Israel yang semakin meningkat mendorong Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) untuk mengambil langkah antisipatif. Duta Besar Republik Indonesia di Teheran, Iran, telah menetapkan status siaga 1 sebagai respons terhadap intensifikasi serangan yang terjadi. Langkah ini diambil dengan mempertimbangkan keselamatan sekitar 380 Warga Negara Indonesia (WNI) yang saat ini berada di Iran, terutama di wilayah Teheran.

Menyikapi situasi yang berkembang, Kemlu RI telah menginstruksikan KBRI Teheran untuk melakukan penilaian komprehensif terkait kemungkinan evakuasi WNI. Penilaian ini menjadi bagian dari rencana kontingensi untuk menghadapi eskalasi konflik yang berpotensi membahayakan keselamatan WNI. Selain itu, Kemlu RI aktif menjalin komunikasi dengan negara-negara tetangga Iran untuk memfasilitasi akses lintas batas jika evakuasi harus dilakukan dalam waktu dekat. Diplomasi intensif dilakukan untuk memastikan WNI mendapatkan kemudahan melintasi perbatasan dalam situasi yang tidak menguntungkan.

Eskalasi konflik ditandai dengan serangan Israel yang menyasar fasilitas nuklir dan pusat komando militer di berbagai kota di Iran sejak 13 Juni 2025. Media Iran melaporkan ratusan korban jiwa dan ribuan lainnya mengalami luka-luka akibat serangan udara tersebut. Sebagai balasan, militer Iran meluncurkan serangan balistik ke Israel, yang juga mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka. Pemerintah Indonesia melalui Kemlu RI telah menyampaikan kecaman atas serangan Israel ke Iran.

  • Langkah-langkah yang diambil:
    • Peningkatan status siaga KBRI Teheran menjadi Siaga 1.
    • Asesmen kemungkinan evakuasi WNI.
    • Komunikasi dengan negara tetangga Iran untuk memfasilitasi akses lintas batas.

Kemlu RI terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan keselamatan dan keamanan WNI di Iran.