Operasi Modifikasi Cuaca Gabungan Tekan Potensi Banjir di Jakarta dan Jawa Barat

Operasi Modifikasi Cuaca Gabungan Tekan Potensi Banjir di Jakarta dan Jawa Barat

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, dan Pemprov Jawa Barat secara bersama-sama menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) tahap dua dari tanggal 11 hingga 20 Maret 2025. Langkah ini diambil sebagai upaya mitigasi bencana hidrometeorologi, khususnya untuk mengurangi risiko banjir dan tanah longsor di wilayah Jakarta dan Jawa Barat yang diprediksi mengalami potensi hujan dengan intensitas tinggi berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Arahan untuk pelaksanaan OMC gabungan ini diberikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menyusul rapat koordinasi penanganan bencana banjir yang digelar di Pendopo Wali Kota Bekasi pada 6 Maret 2025.

Dalam operasi ini, tiga pesawat dikerahkan untuk melakukan penyemaian garam di awan. Penyemaian ini bertujuan untuk mengurangi curah hujan di daerah-daerah yang rawan banjir. Koordinasi penerbangan dilakukan dari dua pangkalan udara, yaitu Lanud Halim Perdanakusuma untuk tim OMC BNPB dan BPBD Jakarta, serta Lanud Husein Sastranegara untuk tim OMC Jawa Barat. Strategi penyemaian yang dilakukan pun terencana dengan baik, meliputi beberapa wilayah strategis di Jakarta dan Jawa Barat. Tim OMC Jakarta menggunakan pesawat Casa A-2117, sementara tim Jawa Barat menggunakan pesawat Casa A-2104. Selain itu, Tim OMC BNPB juga melakukan penerbangan malam hari menggunakan pesawat Caravan PK-SNP untuk mengurangi pasokan massa udara yang berpotensi menimbulkan hujan di Jakarta dan Banten. Setiap sorti penerbangan menghabiskan ratusan kilogram Natrium Klorida (NaCl) sebagai bahan semai.

Detail Operasi Modifikasi Cuaca:

Berikut rincian pelaksanaan OMC pada hari pertama, 11 Maret 2025:

  • Tim OMC Jakarta: Melaksanakan tiga sorti penerbangan dengan pesawat Casa A-2117. Wilayah operasi meliputi barat laut Jakarta, Selat Sunda, Kepulauan Seribu, Utara Jakarta (Laut Jawa), dan kembali ke wilayah barat laut dan utara Jakarta. Setiap sorti menghabiskan 800 kg NaCl.
  • Tim OMC Jawa Barat: Melaksanakan dua sorti penerbangan dengan pesawat Casa A-2104. Penyemaian difokuskan di wilayah timur laut perairan Cirebon pada sorti pertama, dan perairan utara Indramayu pada sorti kedua. Setiap sorti menghabiskan 800 kg NaCl.
  • Tim OMC BNPB: Melaksanakan dua sorti penerbangan malam hari dengan pesawat Caravan PK-SNP ke perairan barat Jakarta (pesisir Lampung)-Selat Sunda, dengan membawa 1.000 kg NaCl per penerbangan.

Hasil pemantauan cuaca pada hari pertama menunjukkan bahwa operasi modifikasi cuaca berhasil mengurangi intensitas hujan yang diprediksi sebelumnya. Meskipun demikian, hujan ringan hingga sedang masih terjadi, dengan curah hujan tertinggi tercatat di Bekasi, yaitu 34 mm.

Operasi modifikasi cuaca gabungan ini merupakan bagian integral dari upaya pemerintah dalam mengurangi risiko bencana banjir dan tanah longsor di Jabodetabek. Dengan mengurangi intensitas hujan, diharapkan dapat meminimalisir dampak buruk yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem dan mempercepat proses tanggap darurat serta transisi menuju kondisi normal di wilayah yang terdampak. Operasi ini direncanakan berlangsung selama 10 hari, hingga 20 Maret 2025.