Konflik Israel-Iran Memanas, Muhammadiyah Serukan Indonesia Teguh pada Prinsip Anti-Penjajahan

Eskalasi konflik antara Israel dan Iran telah memicu berbagai reaksi global. Di Indonesia, salah satu organisasi Islam terbesar, Muhammadiyah, mendesak pemerintah untuk tetap berpegang teguh pada prinsip anti-penjajahan yang tertuang dalam konstitusi. Seruan ini muncul di tengah kekhawatiran akan dampak destabilisasi kawasan Timur Tengah terhadap perdamaian dan kemanusiaan.

Muhammadiyah mengingatkan bahwa amanat konstitusi secara jelas menyatakan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan penjajahan dalam bentuk apapun harus dihapuskan. Organisasi ini menekankan pentingnya bagi Indonesia untuk mengambil sikap politik yang konsisten menentang segala bentuk agresi dan penindasan, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.

Muhammadiyah juga menyoroti peran Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam konflik ini. Organisasi tersebut sependapat dengan pernyataan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang menyebut Netanyahu sebagai ancaman utama bagi perdamaian di Timur Tengah. Sikap keras Netanyahu dinilai hanya mementingkan kepentingan Israel tanpa memperhatikan hak-hak rakyat Palestina.

Muhammadiyah melihat arogansi Netanyahu sebagai akibat dari dukungan kuat yang diberikan oleh Amerika Serikat dan negara-negara Barat. Dukungan ini, ditambah dengan perpecahan di dunia Arab, telah mendorong Israel untuk terus memperluas wilayahnya, mewujudkan ambisi gerakan Zionisme untuk menciptakan "Israel Raya" yang mencakup wilayah Palestina, Yordania, Suriah, dan sebagian Irak, Arab Saudi, dan Mesir.

Berikut point penting pernyataan PP Muhammadiyah terkait konflik Israel dan Iran:

  • Konsistensi Anti-Penjajahan: Pemerintah Indonesia harus konsisten dengan amanat konstitusi UUD 1945 untuk menentang segala bentuk penjajahan.
  • Nilai Kemanusiaan dan Keadilan: Pemerintah Indonesia harus menjunjung tinggi nilai-nilai perikemanusiaan dan perikeadilan dalam menyikapi konflik.
  • Netanyahu Sebagai Ancaman: Muhammadiyah sependapat dengan Erdogan bahwa Netanyahu adalah ancaman bagi perdamaian Timur Tengah.
  • Arogansi Israel: Arogansi Israel didorong oleh dukungan AS dan negara Barat serta perpecahan di dunia Arab.
  • Ambisi Zionisme: Israel berupaya memperluas wilayahnya untuk mewujudkan cita-cita negara "Israel Raya".

Muhammadiyah berharap Indonesia dapat memainkan peran aktif dalam mendorong terciptanya perdamaian yang adil dan berkelanjutan di Timur Tengah, dengan menghormati hak-hak seluruh bangsa dan menolak segala bentuk penjajahan dan agresi.