Masyarakat Adat Enggano Menuntut Solusi Konkret: 10 Kapal per Hari untuk Pulihkan Ekonomi Lokal
Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Wilayah Bengkulu baru-baru ini melayangkan kritik pedas terhadap pemerintah daerah terkait kondisi ekonomi yang memprihatinkan di Pulau Enggano. Fahmi Arisandi, Ketua AMAN Bengkulu, menyatakan bahwa klaim pemerintah tentang perhatian dan kehadiran di Enggano tidak sejalan dengan realita yang dirasakan oleh masyarakat setempat.
Menurut Fahmi, permasalahan utama yang dihadapi masyarakat Enggano bukanlah kekurangan sumber daya, melainkan kurangnya akses untuk memasarkan hasil bumi mereka. Dalam pertemuan dengan para pimpinan suku di Enggano, AMAN mengidentifikasi kebutuhan mendesak, yaitu penyediaan kapal pengangkut hasil bumi dalam jumlah yang memadai. AMAN mengusulkan idealnya, 10 kapal dengan jadwal keberangkatan harian, agar mampu menampung seluruh hasil pertanian dan perkebunan masyarakat.
Fahmi menekankan bahwa potensi ekonomi Enggano jauh lebih beragam daripada yang selama ini dipersepsikan. Selain pisang yang sudah dikenal, terdapat komoditas lain seperti kelapa, kakao, pinang, dan melinjo yang memiliki nilai jual tinggi. AMAN memperkirakan kerugian ekonomi mencapai Rp 1,8 miliar per bulan akibat hasil bumi yang tidak dapat diangkut dan dipasarkan.
Oleh karena itu, AMAN mendesak pemerintah daerah untuk mengambil tanggung jawab penuh dalam menyelesaikan krisis ekonomi di Enggano. Mereka menekankan pentingnya langkah strategis dalam penyediaan kapal angkut, termasuk kemungkinan pemberian subsidi untuk menutupi biaya operasional. Fahmi mempertanyakan komitmen nyata pemerintah daerah terhadap Enggano, mengingat alokasi anggaran yang diklaim selama ini.
Kondisi transportasi laut ke Enggano memang terganggu akibat pendangkalan di Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu. Hal ini telah berlangsung selama delapan bulan terakhir dan berdampak besar pada berbagai aspek kehidupan sekitar 4.000 warga Enggano. Terganggunya distribusi hasil bumi telah melumpuhkan roda perekonomian, serta mempengaruhi sektor kesehatan dan pendidikan.
Berikut adalah daftar komoditas unggulan dari pulau Enggano:
- Pisang
- Kelapa
- Kakao
- Pinang
- Melinjo
AMAN dan masyarakat adat Enggano berharap pemerintah daerah segera merespon tuntutan ini dengan tindakan nyata. Pemulihan ekonomi lokal menjadi prioritas utama, dan penyediaan fasilitas transportasi yang memadai dianggap sebagai kunci untuk membuka potensi Enggano dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.