Penantian Panjang Berakhir: Pemkab Bogor Mulai Benahi Ruas Jalan Parung Panjang yang Rusak Parah

Pemerintah Kabupaten Bogor memulai proyek perbaikan besar-besaran pada ruas jalan Parung Panjang yang kondisinya memprihatinkan. Proyek ini, yang secara resmi dimulai pada 14 Juni, diharapkan dapat mengakhiri julukan 'jalur neraka' yang selama ini melekat pada jalan tersebut.

Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyatakan bahwa perbaikan jalan ini merupakan prioritas utama untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan warga. Menurut data yang ada, kondisi jalan yang rusak parah telah menyebabkan rata-rata 100 orang meninggal dunia setiap tahunnya akibat kecelakaan lalu lintas. "Parung Panjang dikenal sebagai kawasan rawan kecelakaan. Rata-rata 100 orang meninggal tiap tahun karena kondisi jalan yang rusak parah," ungkapnya.

Dari total 28,3 kilometer jalan di wilayah Parung Panjang, hanya 13 kilometer yang masih dalam kondisi baik. Sisanya mengalami kerusakan yang signifikan, diperparah dengan lalu lintas truk tambang yang padat setiap harinya, mencapai 1.600 rit dengan muatan hingga 40 ton.

Fokus utama perbaikan adalah ruas jalan sepanjang 13,4 kilometer, dimulai dari kawasan Lebak Wangi ke arah utara hingga perbatasan Tangerang. Selama masa konstruksi, kendaraan berat diimbau untuk tidak melintasi jalur ini demi mempercepat proses pengerjaan.

Perbaikan jalan akan dilakukan dengan metode pengecoran beton pada tujuh titik ruas jalan berikut:

  • Jalan Pingku - Kampung Asam Kuda (2,5 Km)
  • Jalan Caringin - Cilaketan - Parungpanjang (2,32 Km)
  • Jalan Lumpang - Cikuda - Parungpanjang (2,98 Km)
  • Jalan Prumpung - Gunung Sindur - Cicangkal (2,8 Km)
  • Jalan Cicangkal - Maloko (2,01 Km)
  • Jalan Kampung Sawah - Janala - Rumpin (2,73 Km)
  • Jalan Janala - Lebak Wangi - Cigudeg (2,80 Km)

Proyek perbaikan jalan Parung Panjang ini diharapkan dapat selesai pada akhir tahun 2025, memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat sekitar dan pengguna jalan lainnya.