Waspada Kanker Serviks: Gejala Awal Seringkali Tak Terlihat, Deteksi Dini Jadi Kunci

Kekhawatiran mengenai gumpalan darah saat menstruasi sebagai indikasi penyakit serius, termasuk kanker serviks, tengah ramai diperbincangkan di media sosial. Namun, apakah benar demikian? Seorang dokter spesialis kandungan dan kebidanan (obgyn) memberikan penjelasannya.

Dr. Dinda Derdameisya, SpOG, menjelaskan bahwa perdarahan menggumpal memang bisa menjadi salah satu keluhan yang dialami pasien kanker serviks. Kondisi ini seringkali disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV) yang berdampak pada kerusakan jaringan di mulut rahim atau serviks. Akan tetapi, penting untuk digarisbawahi bahwa tidak semua perdarahan dari organ intim secara otomatis mengindikasikan adanya kanker serviks.

"Meskipun kanker leher rahim atau kanker serviks memberikan gejala bisa jadi perdarahan. Tapi sebenarnya yang benarnya, stage awal tidak memberikan gejala sama sekali," ungkap dr. Dinda.

Menurutnya, gejala seperti perubahan warna atau jumlah darah, serta penggumpalan, tidak bisa dijadikan dasar utama untuk mendiagnosis kanker serviks. Justru, pada stadium awal, kanker serviks seringkali tidak menunjukkan gejala apapun. Gejala-gejala yang lebih jelas biasanya baru muncul ketika kanker sudah mencapai stadium lanjut.

Gejala Kanker Serviks Stadium Lanjut yang Perlu Diwaspadai:

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mencatat beberapa gejala kanker serviks stadium lanjut yang perlu diwaspadai, antara lain:

  • Pendarahan abnormal: Pendarahan yang terjadi setelah berhubungan seksual, di antara periode menstruasi, atau setelah menopause.
  • Keputihan abnormal: Perubahan pada keputihan, seperti perubahan warna, bau tidak sedap, atau munculnya bercak darah.
  • Nyeri panggul: Nyeri yang tidak biasa pada area panggul atau nyeri saat berhubungan seksual.
  • Penurunan berat badan: Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas.
  • Kelelahan: Rasa lelah yang berlebihan dan terus-menerus.

Dr. Dinda menambahkan bahwa perdarahan setelah berhubungan intim juga bisa menjadi salah satu gejala kanker serviks stadium lanjut. Oleh karena itu, deteksi dini melalui pemeriksaan rutin seperti Pap smear atau tes HPV menjadi sangat krusial, terutama bagi wanita yang sudah aktif secara seksual. Dengan melakukan deteksi dini, potensi terdeteksinya kanker serviks pada stadium awal menjadi lebih besar, sehingga peluang keberhasilan pengobatan juga meningkat secara signifikan. Jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala-gejala yang mencurigakan.