Kontroversi Kartu 'Ajaib' Wasit Ramos: Simbol Religi di Laga Piala Dunia Antarklub
Seorang wasit menjadi sorotan dalam pertandingan Piala Dunia Antarklub 2025 antara Benfica dan Boca Juniors akibat tindakannya yang tidak biasa. Cesar Ramos, sang pengadil lapangan, mengeluarkan kartu merah yang kemudian menjadi perbincangan hangat karena diiringi dengan sebuah 'gambar ajaib' yang bernuansa religius.
Laga yang berlangsung di Hard Rock Stadium tersebut berlangsung sengit dan berakhir dengan skor imbang 2-2. Ramos mengeluarkan total tiga kartu merah, dua di antaranya untuk pemain Boca Juniors, yakni Ander Herrera dan Jorge Figal, serta satu untuk striker Benfica, Andrea Belotti. Namun, yang menarik perhatian adalah momen saat Ramos memberikan kartu merah kepada Jorge Figal pada menit ke-88. Selain kartu merah standar, ia juga mengeluarkan sebuah kartu putih yang menampilkan gambar Bunda Maria dari Guadalupe.
Simbol Keagamaan di Tengah Pertandingan
Kartu putih tersebut bergambar Bunda Maria dari Guadalupe saat penampakannya kepada Santo Juan Diego, seorang petani sederhana dari suku Aztec yang kemudian menjadi Katolik. Penampakan ini terjadi di bukit Tepeyac, Meksiko, pada Desember 1531. Bunda Maria dari Guadalupe sendiri merupakan ikon religi yang sangat terkenal di Meksiko.
Menurut catatan sejarah, gambar piktograf ini secara ajaib tercetak di kain tilma (semacam karung goni dari serat kaktus) yang dikenakan oleh Juan Diego. Saat itu, Juan Diego membawa bunga mawar castilla, yang pada saat itu hanya ada di Eropa, dari Bunda Maria untuk Uskup Meksiko City, Juan de Zumaragga.
Gambar pada kain tilma tersebut menampilkan Bunda Maria sebagai seorang gadis mestizo (campuran darah Amerika Latin dan Eropa) yang sedang berdoa dengan tangan terkatup di depan sinar matahari dan di atas bulan. Ia mengenakan baju berwarna merah muda dengan motif bunga-bunga, jubah hijau zamrud bertabur bintang, dan diangkat oleh malaikat bersayap. Bunda Maria juga mengenakan kalung bergambar salib, simbol Katolik yang dibawa oleh bangsa Spanyol saat menaklukkan Aztec.
Makna Simbolis bagi Suku Aztec
Bunda Maria dari Guadalupe digambarkan dengan rambut dibelah tengah, yang merupakan simbol gadis perawan menurut suku Aztec. Ia juga memakai pita hitam, tanda seorang ibu hamil dalam masyarakat Aztec. Pada bagian perutnya terdapat motif bunga melati empat kelopak, yang melambangkan keabadian dan pusat alam semesta dalam budaya Aztec.
Suku Aztec dengan mudah memahami pesan simbolis dan makna dari gambar piktograf di kain tilma Juan Diego. Gambar tersebut menyimbolkan bahwa Bunda Maria adalah 'ibu' dari Tuhan (Yesus Kristus) yang lebih berkuasa daripada dewa-dewa mereka, seperti Huitzilopochtli (Dewa Matahari) dan Quetzalcoatl (Dewa Bulan).
Dampak Penampakan dan Misteri Ilmiah
Penampakan Bunda Maria dari Guadalupe memiliki dampak yang luar biasa di Meksiko. Konon, sekitar delapan juta suku Aztec bertobat dan dibaptis menjadi Katolik, mengakhiri praktik pengurbanan manusia yang menjadi bagian dari ritual keagamaan mereka.
Secara ilmiah, gambar Bunda Maria dari Guadalupe telah diuji dan membuat para ilmuwan terheran-heran. Penelitian menunjukkan bahwa gambar tersebut dibuat tanpa sapuan kuas, melainkan langsung tercetak di karung goni, sebuah teknologi yang belum ada pada abad ke-16. Hingga kini, asal-usul gambar tersebut masih menjadi misteri.
Selain itu, karung goni biasanya hanya bertahan selama 30 tahun sebelum hancur. Namun, kain tilma bergambar Bunda Maria Guadalupe tetap awet dan dalam kondisi baik, meskipun telah terpapar tangan, asap, dan api lilin selama berabad-abad.
Para ilmuwan dan ophthalmologist Meksiko modern juga dibuat takjub saat meneliti mata Bunda Maria dalam gambar tersebut. Mata tersebut menunjukkan tiga efek pembiasan gambar seperti mata manusia hidup dan menampilkan 13 figur di kedua matanya, yang diyakini sebagai saksi mata saat Juan Diego memperlihatkan kain tilma kepada Uskup Juan de Zumaragga.
Kain tilma ini juga selamat dari percobaan bom oleh kelompok komunis Meksiko pada tahun 1921. Hingga kini, gambar Bunda Maria dari Guadalupe masih dapat dilihat di Basilika Our Lady of Guadalupe di bukit Tepeyac, tempat penampakan terjadi.
Bunda Maria dari Guadalupe dihormati sebagai pelindung Meksiko dan Benua Amerika oleh umat Katolik. Gereja Katolik mengakui penampakan Bunda Maria di bukit Tepeyac dan menjadikan Juan Diego sebagai santo. Gambar, poster, dan kartu Bunda Maria menjadi objek religi yang umum dimiliki oleh warga Meksiko, termasuk wasit Cesar Ramos.
Tindakan wasit Ramos mengeluarkan kartu merah yang disertai gambar Bunda Maria dari Guadalupe memicu berbagai reaksi. Beberapa orang menganggapnya sebagai tindakan yang tidak pantas karena mencampurkan agama dengan olahraga. Sementara yang lain melihatnya sebagai ekspresi keyakinan pribadi yang tidak merugikan siapa pun. Kontroversi ini tentu akan terus menjadi perdebatan di kalangan penggemar sepak bola dan masyarakat luas.