Keluarga Korban Hilang Datangi RS Bhayangkara Padang, Cincin Jadi Petunjuk Identifikasi Jasad Mutilasi
Keluarga Korban Hilang Mencari Titik Terang di RS Bhayangkara Padang
Kasus penemuan potongan tubuh manusia yang menggegerkan wilayah Padang Pariaman dan Kota Padang memasuki babak baru. Meskipun pihak kepolisian belum secara resmi mengumumkan identitas korban, sejumlah warga yang merasa kehilangan anggota keluarga mendatangi Rumah Sakit Bhayangkara Padang untuk mencari informasi dan kemungkinan identifikasi.
Salah satu keluarga yang datang mengaku kehilangan seorang wanita bernama Septia Adinda (25). Mereka berharap dapat menemukan petunjuk yang mengarah pada identifikasi jasad yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan tersebut. Kedatangan keluarga dan teman-teman Septia Adinda di rumah sakit diwarnai suasana haru dan isak tangis.
Cincin Khusus Sebagai Titik Terang Identifikasi
Salah satu petunjuk yang menjadi perhatian keluarga adalah sebuah cincin yang ditemukan di jari potongan tangan korban. Menurut pengakuan seorang teman Septia Adinda, cincin tersebut memiliki desain khusus dan hanya dimiliki oleh korban. Hal ini memicu keyakinan bahwa jasad yang ditemukan adalah Septia Adinda.
"Ada cincin persis milik dia. Itu cincin hanya dia yang punya, karena cincin itu didesain atau dipesan khusus. Dia saja yang punya," ujar Putri Wulan, teman korban, kepada awak media.
Putri Wulan menambahkan bahwa Septia Adinda telah menghilang selama empat hari terakhir. Komunikasi terakhir mereka terjadi pada Sabtu malam, terkait rencana pengajuan pinjaman uang ke bank sebesar Rp 20 juta untuk keperluan temannya.
Polisi Tunggu Hasil Autopsi, Imbau Masyarakat Melapor
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, Iptu AA Reggy, menyatakan bahwa pihaknya belum dapat memastikan identitas mayat tersebut dan masih menunggu hasil autopsi. Meskipun demikian, polisi tetap menampung informasi dari masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga.
"Kami dari penyidik belum bisa kami pastikan identitas terhadap penemuan mayat ini. Kami tetap menunggu hasil autopsi," tegas Iptu AA Reggy.
Ia juga mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk segera melapor kepada pihak kepolisian agar dapat dilakukan pencocokan data.
Penemuan Potongan Tubuh Terus Berlanjut
Kasus ini bermula dari penemuan mayat tanpa kaki dan kepala di sekitar Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman. Beberapa hari kemudian, potongan kaki dan kepala korban ditemukan di lokasi yang berbeda, namun masih dalam aliran Sungai Batang Anai. Potongan kepala ditemukan di TPI Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, yang berjarak sekitar 6 kilometer dari lokasi penemuan tubuh.
Sebelumnya, warga juga menemukan potongan tubuh lain di aliran sungai Batang Anai, yang diduga terkait dengan penemuan mayat tanpa kaki dan kepala tersebut. Serangkaian penemuan ini semakin menambah misteri dan kompleksitas kasus ini.