Serangkaian Skandal Brand Ambassador Guncang Citra Prada
Serangkaian Skandal Brand Ambassador Guncang Citra Prada
Industri fesyen internasional kembali dihadapkan pada situasi pelik menyusul rangkaian skandal yang melibatkan sejumlah brand ambassador rumah mode ternama, Prada. Kasus terbaru yang menyeret aktor Korea Selatan, Kim Soo Hyun, menjadi sorotan publik dan menambah panjang daftar selebriti yang terlibat kontroversi selama menjadi perwakilan merek tersebut. Dugaan hubungan Kim Soo Hyun dengan mendiang aktris Kim Sae Ron, khususnya terkait tuduhan eksploitasi, telah memicu gelombang kecaman dan menimbulkan pertanyaan serius tentang proses seleksi brand ambassador Prada.
Lebih jauh dari kasus Kim Soo Hyun, sejarah Prada diwarnai oleh kontroversi yang melibatkan sejumlah figur publik lainnya, baik di Korea Selatan maupun China. Di Korea Selatan, Irene Red Velvet dan Chanyeol EXO pernah tersandung skandal pada tahun 2020. Irene menghadapi tuduhan perlakuan kasar terhadap seorang stylist, sementara Chanyeol dihadapkan pada isu perselingkuhan yang tersebar di dunia maya. Kedua kasus tersebut tentunya berdampak negatif terhadap citra Prada, meskipun rumah mode tersebut umumnya bertindak cepat dalam memutuskan kontrak dengan brand ambassador yang terjerat kontroversi.
Situasi semakin kompleks ketika menilik jejak Prada di pasar China. Sejumlah brand ambassador asal negeri tirai bambu juga terjerat skandal yang cukup menghebohkan. Li Yifeng, yang terlilit skandal prostitusi dan penggelapan pajak, Zheng Shuang yang menghadapi masalah pajak dan penelantaran anak hasil surogasi, serta Cai Xukun yang dituduh memaksa aborsi, merupakan beberapa contohnya. Daftar panjang ini menunjukkan bahwa Prada nampaknya kurang jeli dalam menyeleksi para perwakilan mereknya di wilayah tersebut, sehingga citra merek tercoreng secara signifikan.
Selain figur-figur yang telah disebutkan, nama Ko Chentung dengan foto mesranya yang tersebar luas dan PGone yang terlibat skandal perselingkuhan dengan Li Xialu turut menambah daftar panjang brand ambassador Prada yang terlibat masalah. Setidaknya sembilan brand ambassador Prada terlibat dalam berbagai skandal, sebuah angka yang mengkhawatirkan dan menunjukkan adanya kelemahan signifikan dalam strategi manajemen risiko Prada. Dampaknya pun terasa nyata. Ketika berita tentang skandal Zheng Shuang mencuat, saham Prada di Pasar Saham Hong Kong dilaporkan mengalami penurunan hingga 1,7%, bahkan mencapai hampir 5% pada hari berikutnya.
Reaksi publik di media sosial pun beragam, banyak yang mengkritisi Prada atas serangkaian skandal ini. Komentar-komentar seperti "Deretan (brand ambassador) Prada benar-benar gila", "Tim marketing Prada pasti sedang pusing", dan "Aku pikir benar juga 'the devil wears Prada'" mencerminkan kekesalan dan keprihatinan publik terhadap kinerja manajemen Prada dalam menjaga citra mereknya. Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi industri fesyen tentang perlunya seleksi yang lebih ketat dan manajemen risiko yang efektif dalam memilih brand ambassador, agar tidak terulang kembali skandal-skandal serupa di masa depan.
Secara keseluruhan, kasus-kasus ini membuka diskusi yang lebih luas tentang tanggung jawab perusahaan terhadap reputasi brand ambassador yang mereka pilih, dan sejauh mana risiko yang dihadapi perusahaan tersebut dalam menghadapi kontroversi yang menimpa brand ambassador mereka. Prada menghadapi tantangan besar untuk memulihkan citra merek yang telah tercoreng akibat rangkaian skandal ini. Langkah-langkah strategis yang tepat dan transparansi dalam manajemen risiko menjadi kunci untuk mengatasi masalah ini dan mencegahnya terulang kembali.