Kemitraan Strategis Indonesia-Rusia: Prabowo dan Putin Bahas Kerja Sama Bilateral di Berbagai Sektor
Presiden terpilih Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke Rusia, di mana ia dijadwalkan bertemu dengan Presiden Vladimir Putin untuk membahas dan menandatangani serangkaian dokumen kemitraan strategis antara kedua negara. Pertemuan tingkat tinggi ini diharapkan akan memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Rusia di berbagai bidang penting.
Menurut keterangan dari Kremlin, setidaknya empat dokumen kerja sama telah disiapkan untuk ditandatangani dalam pertemuan tersebut. Dokumen-dokumen ini mencakup bidang-bidang vital seperti pendidikan dan ilmu pengetahuan, kerja sama dalam industri pembuatan kapal dan transportasi, serta pengembangan teknologi informasi dan komunikasi, termasuk media massa. Agenda ini mencerminkan komitmen kedua negara untuk memperluas kerja sama di sektor-sektor strategis yang memiliki potensi besar untuk pertumbuhan dan inovasi.
Delegasi tingkat tinggi Indonesia yang mendampingi Presiden Prabowo dalam kunjungan ini terdiri dari sejumlah menteri kabinet yang membidangi sektor-sektor yang menjadi fokus kerja sama. Di antaranya adalah Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Brian Yuliarto, serta Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Kehadiran para menteri ini menunjukkan keseriusan pemerintah Indonesia dalam menjajaki dan merealisasikan potensi kerja sama yang lebih mendalam dengan Rusia.
Selain penandatanganan dokumen kemitraan, pertemuan antara Presiden Prabowo dan Presiden Putin juga akan membahas berbagai isu penting lainnya, termasuk kerja sama politik, perdagangan, dan ekonomi. Kedua pemimpin juga akan bertukar pandangan mengenai isu-isu kemanusiaan dan budaya, serta membahas perkembangan terkini di tingkat regional dan global. Dialog terbuka ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman bersama dan membuka peluang baru untuk kerja sama yang saling menguntungkan.
Kunjungan ini bukan kali pertama bagi Prabowo Subianto mengunjungi Rusia. Sebelum terpilih menjadi Presiden RI, Prabowo telah beberapa kali melakukan kunjungan ke Rusia dalam kapasitasnya sebagai Menteri Pertahanan. Kunjungan ini menunjukkan kedekatan hubungan dan komitmen Prabowo terhadap kerja sama pertahanan dan keamanan dengan Rusia. Pada Juli 2024, setelah terpilih menjadi Presiden namun sebelum dilantik, Prabowo juga sempat berkunjung ke Rusia, mengindikasikan pentingnya hubungan bilateral ini bagi pemerintahan yang akan datang.
Setelah menyelesaikan agenda pertemuan bilateral dengan Presiden Putin, Presiden Prabowo dijadwalkan untuk menghadiri Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) ke-28. Dalam forum bergengsi ini, Presiden Prabowo akan menyampaikan pidato pada sesi pleno yang juga dihadiri oleh Presiden Vladimir Putin, serta sejumlah pemimpin dunia lainnya, termasuk Wakil Presiden Afrika Selatan Paul Mashatile, Wakil Perdana Menteri China Ding Xuexiang, dan delegasi dari Bahrain. Kehadiran Presiden Prabowo di SPIEF menunjukkan komitmen Indonesia untuk berperan aktif dalam forum-forum internasional yang membahas isu-isu ekonomi global dan regional.
Kedatangan Presiden Prabowo di Rusia pada Rabu (18/6/2025) disambut oleh Deputi Perdana Menteri Federasi Rusia Denis Manturov dan Wakil Kepala Protokol Negara Federasi Rusia Alexander Prusov. Sambutan hangat ini mencerminkan hubungan erat dan saling menghormati antara kedua negara. Kunjungan kenegaraan ini diharapkan dapat membuka babak baru dalam hubungan Indonesia-Rusia, dengan kerja sama yang semakin erat dan saling menguntungkan di berbagai bidang.