Pecel Jawa Timur: Warisan Kuliner Kuno yang Mendunia

Kelezatan Pecel: Dari Serat Centhini hingga Salad Terenak Dunia

Pecel, hidangan khas Jawa Timur, baru-baru ini dinobatkan sebagai salah satu salad terenak di dunia oleh TasteAtlas, sebuah ensiklopedia kuliner global. Pengakuan ini menyoroti bukan hanya cita rasanya yang unik, tetapi juga sejarah panjang yang terjalin dalam budaya Jawa.

Asal Usul dan Sejarah Pecel

Walaupun baru-baru ini mendapatkan pengakuan internasional, pecel sebenarnya sudah ada sejak lama. Beberapa sumber menyebutkan keberadaannya sudah ada sejak abad ke-9. Hal ini diperkuat dengan penyebutan pecel dalam Kakawin Ramayana dan Prasasti Siman dari Kediri.

Salah satu kisah menarik mengenai asal usul pecel terdapat dalam 'Babad Tanah Jawi'. Dikisahkan bahwa Ki Gede Pamanahan menikmati hidangan pecel saat beristirahat di Dusun Taji. Ki Ageng Karang Lo menyuguhkan nasi pecel bersama daging ayam dan sayur menir (bayam). Ketika ditanya mengenai hidangan tersebut, Ki Ageng Karang Lo menjawab "Puniko ron ingkang dipun pecel," yang berarti dedaunan yang direbus dan diperas airnya.

Pecel dalam Serat Centhini

Keberadaan pecel juga tercatat dalam Serat Centhini, sebuah kitab Jawa populer dari tahun 1800-an. Dalam serat tersebut, diceritakan tentang perjalanan Raden Jayengresmi yang membayangkan berbagai hidangan lezat, termasuk pecel dhere, saat tiba di Dukuh Argapura. Hal ini menunjukkan bahwa pecel telah menjadi bagian dari kuliner Jawa yang dihargai dan disajikan sebagai hidangan istimewa, bahkan untuk kalangan kerajaan.

Ragam Pecel

Pecel umumnya terdiri dari sayuran rebus seperti kacang panjang, bayam, tauge, dan kol yang disiram dengan saus kacang yang kaya rasa. Setiap daerah di Jawa memiliki ciri khasnya tersendiri dalam penyajian pecel. Misalnya, di Madiun, pecel seringkali ditambahkan kembang turi.

Pengakuan Dunia

Dengan rating 4,3/5 dari TasteAtlas, pecel berhasil menduduki peringkat ke-8 dalam daftar salad terenak di dunia. Pengakuan ini membuktikan bahwa kelezatan pecel tidak hanya terbatas di Indonesia, tetapi juga mampu memikat lidah para pecinta kuliner di seluruh dunia.

Pecel bukan sekadar hidangan, melainkan juga warisan budaya yang patut dilestarikan. Sejarahnya yang panjang, cita rasanya yang unik, dan pengakuan dunia yang diraihnya semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu ikon kuliner Indonesia.